Bab 4

427 54 2
                                    

Nih aku kasih 1 part lagi untuk nemenin malam minggu kalian.

Selamat membaca semuaaa

***

Tria duduk di kamarnya ditepi ranjang, ia menatap foto keluarganya yang dibingkai rapi dalam sebuah bingkai kecil. Di sana ada papanya, mama sambungnya serta Kevin kakak sambung yang begitu dicintainya. Tria tersenyum ketika mengingat pertama kalinya ia bertemu Kevin, ketika papanya mengenalkannya dengan mama Dina yang kala itu masih brstatus teman kencan sang papa.

"Ketika itu aku sudah terlanjur suka denganmu kak, ya mungkin saat itu cinta ini hanyalah cinta seorang anak kecil tapi seiring berjalannya waktu aku sadar kalau aku benar-benar menyukaimu. I love you kak" ucap batin Tria.

---

Kevin memenuhi undangan makan malam dari sang mama, ia mengajak Mila dan Malik. Kedatangan mereka tentu disambut hangat Dina dan Herlambang Atmajaya -papa sambung Kevin-, terlebih ketika bertemu Malik fokus dua orang tua tersebut benar-benar teralihkan pada cucu semata wayang mereka yang berusia tiga tahun tersebut.

"Yuk langsung ke ruang makan saja nak" ajak Dina pada anak dan menantunya.
"Ya mam" angguk Mila.

Sementara itu Dina memanggil art agar segera memberitahu Tria untuk turun makan malam karena Kevin dan Mila sudah datang. Tak lama Tria pun datang, ia tersenyum melihat keponakan kecilnya namun tidak ketika melihat Mila, wajahnya sungguh dingin kala melihat Mila yang duduk di samping Kevin.

"Selamat malam" sapa Tria seraya duduk di kursinya tepatnya disamping sang mama dan berseberangan dengan Mila.
"Hai Tria... akhirnya balik lagi lo" ucap Mila pada perempuan yang seumuran dengannya tersebut.
"Ya tentu saja Mil, gue balik demi berkumpul dengan orang-orang tersayang ini" ucap Tria penuh arti.
"Lalu rencanamu selanjutnya apa nak?" tanya sang papa.
"Belum tau pap untuk saat ini aku mau santai dulu" ucap Tria.
"Yang pasti cari pendamping hidup, benarkan" celetuk Kevin.
"Ya benar sekali kak" sahut Tria menatap Kevin dan tersenyum.
"Mau yang seperti apa? bagaimana kriteriamu? mungkin Kevin bisa mengenalkanmu dengan beberapa temannya?" ucap Mila seraya menyuapi Malik yang duduk disampingnya.
"Gue suka yang seperti kak Kevin" ucap Tria seraya menatap Kevin penuh arti.

Tatapan Tria tersebut tertangkap oleh Mila, terlebih ia mendengar ucapan Tria yang menyukai pria seperti Kevin. Hal tersebut pun mengundang curiganya.

"Kenapa Mil? kenapa menatap gue seperti itu?" ucap Tria.
"Gapapa hanya saja gue merasa sedikit aneh, biasanya anak perempuan itu akan memilih pendamping hidup yang seperti papanya, tapi lo berbeda ya Tria... lo justru menginginkan pria seperti Kevin, kakak sambung lo" ucap Mila heran.
"Kenapa? heran ya? karena gue suka dengan pria yang memiliki sifat dan karakter seperti kak Kevin" sahut Tria.

Tak seperti biasanya acara makan malam itu terasa canggung bagi Mila, ia merasa Tria tak seperti biasanya, adik iparnya itu seolah menjaga jarak padanya.

Usai makan malam dan ngobrol sebentar Kevin dan Mila serta si kecil malik pamit pulang. Dalam perjalanan Mila mengeluhkan soal sikap Tria padanya.

"Tria kok terlihat beda ya yank" ucap Mila.
"Beda gimana?" tanya Kevin.
"Dia gak seperti biasanya, dia seperti jaga jarak denganku, seperti tidak menyukaiku" ucap Mila.
"Enggak ah, biasa aja, mungkin hanya perasaanmu saja sayang" ucap Kevin.
"Ya mungkin saja" sahut Mila.

Tiba di rumah Kevin menggendong Malik yang telah terlelap pulas, perlahan ia membaringkan bocah kecilnya itu di ranjang.

"Ganti bajunya, pasti dia gak enak tidur pakai baju seperti itu" perintah Kevin pada Mila.
"Hm" angguk Mila, ia menuju lemari mengambil baju tidur Malik.
"Aku bersih-bersih dulu" ucap Kevin.

Setelah menggantikan baju Malik gantian Mila yang membersihkan diri, tak lama ia keluar dari kamar mandi dan menyusul Kevin bergabung di ranjang, ia berbaring ditengah di antara dua prianya tersebut.

Kevin memeluk Mila dari belakang dan mengecup lehernya, Mila pun tersenyum ia menggenggam erat jemari Kevin yang memeluknya.

"Bobo" bisik Kevin.
"Hm" angguk Mila.
"Selamat tidur sayang" bisik Kevin.
"Selamat tidur suamiku, i love you" sahut Mila.
"I love you more baby" bisik Kevin.

Sementara itu Tria tengah duduk di balkon kamarnya, mengenakan lingery tipis yang dilapis dengan jubah tidur, perempuan itu duduk di sana menatap indahnya taburan bintang dengan sebotol alkohol yang menemaninya.

"Terlalu sempurna hidup lo Mila" gumam Tria.

Perempuan menuang lagi alkoholnya ke dalam gelas lalu menenggaknya perlahan.

"Harusnya gue yang berada diposisi lo, gue yang harusnya jadi ibunya Malik" gumam Tria lagi.

Perempuan itu terus menenggak minumannya.

"Gak akan gue biarkan lo bahagia Mila, gue pastikan kebahagiaan lo gak akan lama lagi, karena apa? karena gue sudah kembali. Gue pulang untuk merebut kembali apa yang harusnya jadi milik gue. Dan itu Kevin" Tria tersenyum jahat dengan segala rencana yang ada dalam pikirannya.

Entah berapa gelas sudah alkohol yang ditenggak perempuan itu.

"Kak Kevin gue cinta sama lo kak, gue jatuh cinta. Cinta yang selama ini gue pendam, cinta yang selama ini gak berani gue ungkapkan. Tapi sekarang... gue sudah gak bisa diam lagi, gue harus nekat untuk merebut lo dari Mila. Dari kecil kita sama-sama dan gue yakin lo juga punya perasaan untuk gue" Tria terus bergumam.
"Kak gue siap jika lo menginginkan kehangatan dari gue, gue siap menyerahkan diri sepenuhnya untuk lo" Tria terus meracau tak jelas.

❤❤❤

4
24 jan 2022

Ujian PernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang