Jam delapan ketika matahari sudah semakin terang Mila terbangun, dengan badannya yang terasa remuk Mila bangun dan bersandar di kepala ranjang, bagaimana tidak kemarin malam dan setelah subuh Kevin benar-benar menyerangnya tanpa ampun. Perlahan Mila turun dari ranjang dengan berjalan tertatih karena rasa nyeri pada inti tubuhnya.
Mila masuk kamar mandi ia menatap pantulan dirinya pada cermin washtafel, ia benar-benar merasa lelah sekarang. Kevin yang juga baru bangun ikut masuk kamar mandi dan memeluknya dari belakang lalu mengecup lehernya.
"Gak lagi-lagi mas, aku cape" ucap Mila ketika Kevin memberikan kode untuk melanjutkan permainan panas mereka.
"Kamu gak mau main di bath up? mungkin shower box?" bisik Kevin yang masih memeluk Mila dari belakang.
"Lain kali ya sayang, gak usah macam-macam. Gak kasian sama istrimu ini, tubuh kecil ini gak kuat dengan gempuranmu sayang" ucap Mila.
"Hm baiklah, kalau begitu kamu mandi duluan" ucap Kevin.
"Ya karena ulahmu aku harus mandi dua kali" omel Mila.Kevin hanya tersenyum dengan seringai menggoda lalu meninggalkan Mila di kamar mandi.
Usai mandi keduanya sarapan, sarapan yang sangat tertunda.
"Astaga sudah jam segini aku harus jemput Tria" ucap Kevin.
"Jemput Tria?" gumam Mila.
"Ya dia pulang dari Belanda hari ini, pesawatnya mendarat jam sepuluh" ucap Kevin.
"Ya sudah siap-siap sana" ucap Mila.
"Kamu mau ikut?" tawar Kevin.
"Gak deh mas, aku cape banget mau tiduran aja" ucap Mila.
"Maaf ya sudah bikin kamu cape" ucap Kevin dengan rasa bersalah.
"Gapapa mas sudah kewajibanku melayanimu" ucap Mila seraya mengusap pipi sang suami.Setelah pamit Kevin kemudian pergi meninggalkan Mila, ia menuju bandara menjemput adik sambungnya tersebut. Ya hari ini Tria adik sambungnya yang selama ini menempuh pendidikan di Belanda akan kembali ke Indonesia, Kevin terlihat begitu malas menjemputnya pasalnya ia tak terlalu akrab dengan adik sambungnya tersebut.
Kevin duduk di pintu kedatangan, ia menunggu Tria seraya memainkan handphonenya.
Dari kejauhan terlihat seorang perempuan mendorong troly yang berisi beberapa koper dan ke arah Kevin. Perempuan itu tersenyum kala melihat Kevin menjemputnya, kakak sambung yang sangat dirindukan dan diidolakannya.
"Kak" sapa Tria dan membuat Kevin kaget.
"Eh kamu sudah landing rupanya. Sudah semua kopermu?" tanya Kevin tanpa berbasa-basi apalagi pelukan rindu pada adik sambungnya tersebut.
"Ya sudah" angguk Tria.
"Ya sudah yuk gue antar pulang" ucap Kevin.
"Gak ada pelukan buat gue kak? kangen tau" ucap Tria dengan nada manjanya.Kevin mendengus menghembuskan nafasnya, ia dengan sedikit terpaksa membuka tangannya dan Tria pun menghambur kepelukannya.
"Gue kangen lo kak, kangen manja sama lo, kangen bercanda dan menghabiskan waktu bareng lo" ucap Tria.
"Hm" Kevin hanya bergumam tak banyak omong pada adiknya tersebut.Mobil Kevin melaju kencang menyusuri jalanan Jakarta menuju kediaman orang tuanya, dalam perjalanan ia dan Tria cukup banyak berbincang perihal kehidupan Tria di Belanda, dan tentang pendidikan adik sambungnya tersebut.
"Jadi kamu memutuskan untuk kembali tinggal di Indonesia?" tanya Kevin.
"Ya. Kuliah gue sudah selesai kak, jadi tak ada kepentingan lagi di sana" sahut Tria.
"Gue pikir lo akan kerja di Belanda" ucap Kevin.
"Gak ah lebih enak tinggal di negara sendiri kak, dekat keluarga dan terutama dekat dengan lo" Tria menatap Kevin dan tersenyum.
"Kok gue sih" ucap Kevin.
"Ya lo lah, lo kan kakak gue kak" sahut Tria.Mobil Kevin terus melaju kencang keduanya kini diam tak ada lagi pembicaraan. Kevin fokus dengan kemudinya sementara Tria sibuk menatap memuja pada kakak sambungnya tersebut.
Tiba di rumah Tria disambut hangat oleh Dina -mama kandung Kevin- yang tak lain ibu sambung bagi Tria.
"Papa mana mam?" tanya Tria mencari papanya.
"Papamu masih di kantor nak, ayo masuk pasti sangat lelah setelah perjalanan panjang" ucap Dina.
"Hm benar sekali mam" sahut Tria.Seorang supir membantu Kevin menurunkan barang-barang Tria dari mobil dan membawanya ke kamar.
"Mam aku langsung pamit ke kantor ya" ucap Kevin setelah mengantar koper Tria ke kamar.
"Kok pergi sih kak, gak kangen gue? duduk dulu kali, buru-buru banget" ucap Tria.
"Gue ada meeting siang ini" sahut Kevin.
"Ya sudah malam ini ajak Mila dan Malik ke sini, kita makan malam bareng, sekalian syukuran kecil kepulangan Tria" ucap sang mama.
"Ok mam" angguk Kevin yang kemudian berlalu pergi dari kediaman mamanya.Mendengar nama Mila raut wajah Tria berubah masam, entah ia tak begitu senang pada Mila, ia pikir Mila adalah orang yang merebut Kevin darinya, ia sama sekali tak menyukai kakak iparnya tersebut.
"Mungkin mau mengajak temanmu juga Tria?" ucap Dina pada anak sambungnya.
"Maksud mama?" tanya Tria.
"Teman spesialmu barang kali?" ucap Dina.
"Gak ada mam" sahut Tria.
"Mulailah mencari, buka dirimu mulai pendekatan nak. Kuliah selesai lalu apalagi yang kamu cari sekarang hm" ucap Dina pada anaknya.
"Masalahnya pria yang kusukai sudah bersama perempuan lain mam, dia sudah menikah dan bahagia" ucap Tria.
"Masih banyak pria lain nak. Pria mana sih yang gak mau sama kamu, cantik, pintar berprestasi, kamu sempurna" puji Dina.Tria hanya tersenyum dan diam dengan pujian tersebut.
"Aku mengingin kak Kevin mam, aku mau putra mama" ucap batin Tria.
❤❤❤
3
22 jan 2022