04

979 156 11
                                    


4.


'Winona, ini Naja, sori gue ga ngomong sama lo lewat chat atau telpon. Tapi lo bisa temuin gue di belakang gedung parkir utama ga nanti pas jam istirahat kedua? Gue suka sama lo, Win, dan gue pengen ngomong langsung.'


Diremasnya kertas tersebut dan dimasukan kesaku roknya. Iya emang betul Winona dan Naja ada perjanjian untuk ga saling menghubungi via apapun disekolah, tapi masa Naja sampe harus menghubungi lewat surat dan masa hari ini mau nembak??

Beneran Naja naksir gue??

Ia ingat bagaimana Naja mengajaknya makan sama mama dan tantenya kemarin.

Serius nih anak mau nembak?? Lea gimana??

Panik, dia panik.

Akhirnya Winona mengirim chat singkat ke Naja:

Yaudah nanti lo gue temuin di belakang gedung parkir utama.

Namun chatnya tak terkirim. Ga bisa kekirim? Damn. Kok gue ga ada sinyal sih? Pikirnya saat melihat hanya satu centang dipesannya. Segala macam pikiran bercampur didalam otak Winona, ada rasa khawatir yang besar kalau sampai Lea mendengar ini, ada rasa marah kenapa Naja bisa-bisanya ngirimin dia surat, tapi ada rasa penasaran dan sedikit rasa senang, bukan karena Winona suka sama Naja tapi karena Naja, si cowo misterius paling dingin seantero ibukota naksir dia? Pesona apa yang Winona punya sampai Naja luluh?

Jam istirahat kedua terasa begitu lama, tugas kelompok yang dia kerjakan bareng Kle rasanya sulit banget, untung itu adalah tugas bahasa inggris, jadi lebih banyak Kle yang ngerjain.

"Tapi gue rasa lebih gampang kalo kita bikin presentasinya berdasarkan essay kita ga sih, Win?" tanya Kle.

Winona bukannya menjawab malah bengong sambil menatap keyboard laptopnya.

"Heh! Bengong!"

Winona kaget, "sori, sori, lagi mikirin... buka presentasinya enaknya gimana."

"Business plannya jadi juga belum, sitiii... kenapa udah mikirin presentasinya." Tugas kali ini adalah membuat essay soal bisnis kecil yang ceritanya akan dipresentasikan kepada investor. Semua harus berbahasa inggris.

"Siti nama embak ART dirumah Lea noh."

"Iya gue tau, emang lu doang pernah kenalan sama mba Siti?"

Winona terkekeh. Tiba-tiba suara bel membuyarkan konsentrasi Winona.

"Group one will present next week, okay? Thank you." Guru bahasa inggris mereka menyudahi kelas dan Winona langsung bangkit.

"Kan apa kop?" tanya Kle soal apakah mereka akan ke kantin atau ke koperasi, tidak betul-betul nongkrong di koperasi, tapi ada warung kopi kecil yang juga jual kue-kuean disebelah koperasi.

"Nanti nyusul." Winona dengan cepat menjawab.

"Lu mau kemana?"

"Engg, toilet."

"Yaudah bareng."

Aduh. Batin Winona mengerang.

Tiba-tiba ponsel Kle berdering. "Lah ngapa nih orang telpon?"

Winona melirik sedikit kearah layar Kle, ada nama Dexter disitu. Makasih Dexter, walopun galak tapi lo ada gunanya juga sekarang. Batin Winona "yaudah angkat dulu, tar ketemuan di Kop."

"Wino mo kemana?" Rion bertanya sambil bangkit dari kursinya tapi tidak dijawab.

"Kebelet banget kayanya." Gumam Kle singkat sebelum mengangkat telepon Abangnya.

Soul Sister - aespa friendship (aespa x NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang