19. use up day

1.3K 269 24
                                    


Happy reading..

-
-

Jisoo berdiri kikuk setelah bibir milik jennie yang tidak lagi menempel di bibirnya.

Hanya satu kecupan.

Satu kecupan yang tak berarti apa-apa, karena memang Jennie melakukan itu hanya untuk sekedar pembuktian. Namun entah mengapa mampu membuat jantungnya berdetak tak karuan.

"Apa kau sudah percaya ?"

Yoo kembali menetralkan mimik wajahnya.
"Hanya dengan satu kecupan? Seorang teman pun bisa melakukan itu."

Jennie mendesis tak suka, pria tua itu benar-benar menyebalkan.

"Haruskah aku mencumbunya didepanmu ?" Tantangnya.

Kedua mata jisoo membulat kembali, seketika mendengar ucapan berani Jennie. Gadis itu benar-benar beringas.

"Lakukan." Yoo balik menantang.

Menghela nafas sebal, memutar mata jengkel, berkacak satu pinggang. Jennie memutar tumitnya menghadap ke jisoo.

Jisoo tentu masih dalam keadaan membelalak, seketika sekujur tubuhnya membeku.

Kini kedua mata rusa miliknya bertatapan dengan kedua mata kucing Jennie. Saling bertatap lekat. Entah apa yang akan terjadi didetik kemudian..

Jennie mulai mencondongkan tubuhnya, membawa wajahnya mendekat ke wajah jisoo.
Jika benar Jennie akan mencumbunya, ini benar-benar gila. Ia tidak bisa menerima kecupan itu lagi.

Uhuk!

Jisoo terbatuk dengan sengaja. Dengan itu Jennie pun menjauh dari hadapannya. "Mianhae, aku sedang flu chagiya.." ucapnya dengan sebutan spesial diakhir.

Jennie mengernyit, namun ia paham akan maksud jisoo.

Kini jisoo menatap pria tua yang tampaknya masih memandanginya. Jisoo merubah mimik wajahnya menjadi seolah seorang yang seram, dan terkesan marah.

"Ya! Ahjussi! dia benar-benar kekasihku. Dan kau kira aku mau bercumbu dengan kekasihku dihadapanmu?! Yang benar saja." Jisoo berakting marah.

Sementara itu Jennie dapat bernafas lega atas apa yang dilakukan jisoo. Dia benar-benar membantunya.
Dan semoga ini berefek pada pria tua itu untuk benar-benar bisa melepaskannya.

Gong yoo berubah menatap kesal pada kedua gadis serta menggerutu tak jelas, lalu kemudian bertingkah seperti anak kecil yang merajuk. "Heish, jinjja! aku akan melapor pada ayahku!" Ucapnya sambil berjalan pergi.

Menyilangkan tangan dibawah dada, Jennie menatap kepergian pria itu dengan tatapan jijik.

"Lihatlah. Dia benar-benar pria tua manja. Itu yang menjadi alasan mengapa aku kabur dari pernikahan kami, selain memang aku tidak mencintainya."

Jisoo terkekeh, setelah tahu bagaimana pria itu dengan tingkah kekanakannya.

"Lucu sekali," gumamnya masih sembari terkekeh.

"Lucu ?" Jennie menoleh ke jisoo. Dan dia mengangguk. "Itu menggelikan jisoo, bukan lucu."

Kini giliran jisoo yang menoleh menghadap Jennie, "jika kau tidak melarikan diri saat pernikahan itu dan tak terdampar diapartemenku, mungkin kau sudah menjadi istri nya, bukan ? Kekekekk~" jisoo tertawa mengejek.

Jennie mendelik tak suka, dan berjalan masuk ke bilik dapur sambil menghentakkan kaki.

"Heol. Kau tak jauh berbeda dengan nya."

Found You In My Room- [JENSOO] Completed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang