25. half feeling

1.5K 274 14
                                    

-

drrrttt tingg---
Drrrttttt

Ponsel sialan itu terus berdering.

Kedua mata gadis pangsit dipaksa dibuka untuk melihat siapa nomor pelaku sialan yang mengganggu tidurnya di pagi buta begini.

PJ is calling..

"Hishh. Park jisoo!" Jennie menggerutu sambil mengacak rambutnya asal. Kesadarannya masih setengah.

Tidak lama kemudian dua pesan masuk setelah nada dering telepon tidak lagi berbunyi.

Jennie membuka pesan tersebut dengan mata setengah terbuka. Memposisikan ponsel pintarnya di hadapan wajah. Ia memicingkan mata untuk bisa melihat dengan jelas.

Isi pesan tersebut;

Jennie. Aku sedang berada di luar rumahmu.
Aku ingin bertemu denganmu.

Bibirnya mencibir tak suka, setelah membacanya.

Beranjak, lalu meraih mantelnya dengan kasar. Jennie berjalan menuju luar sambil memakai mantel tersebut.

Benar. Jisoo tengah berdiri bodoh disana, dibalik pagar rumahnya.

"Ada apa ?" Jennie bertanya dengan nada dingin dan datar, seakan tidak niat untuk berbicara dengan gadis di hadapannya yang masih terhalang oleh pagar.

"Tidak bisakah kau membuka pagarnya terlebih dahulu?" Kata jisoo sambil tersenyum.

"Tidak. Aku tidak mau membukanya."

"Wae? Apa kau marah, soal semalam?"
Kalo begitu aku minta maaf karena itu."

Jennie mendelik membuang pandangan sekilas. "Apa kesalahanmu?" Tanyanya kemudian.

"Emm... anu.. aku menciummu tanpa izin." Mimik wajahnya memelas.

Jennie bergumam dalam hati,"Heol. Apa dia tidak mengingat siapa yang pertama kali menciumnya?   Itu 'kan aku." 

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk bertindak tidak senonoh kepadamu. Kau tahu 'kan aku sedang dalam pengaruh alkohol semalam.." kata jisoo lagi sambil tersenyum canggung.

"Apa kau berpikir bahwa kau lebih dulu menciumku ?" Tanya Jennie. Sontak membuat kerutan di dahi jisoo mendalam.

Kemudian jisoo mengangguk ragu, dan menjawab, "seingatku sih, iya."

Jennie melipat bibir kedalam. Bola mata memutar.

"Ehey.. seolma, apa jangan-jangan kau yang menciumku duluan ?" Tuduh jisoo.

Mata Jennie melebar seketika, syok. "Aniyo!" Sangkalnya, sembari melotot.

Jisoo manggut-manggut, tidak menaruh curiga juga pada gadis yang semalam menyelamatkannya itu; dari bahaya situasi dalam pengaruh alkohol yang mungkin akan membuatnya bertindak konyol tanpa disadari. "geurae, memang tidak mungkin kau berbuat begitu bukan ?"

"O'h. Aku tidak mungkin melakukan itu jika tidak ada alasan." Jennie berbohong. Ia pikir akan lebih baik jika jisoo tidak tahu kejadian yang sebenarnya terjadi semalam

Fakta bahwa dirinyalah yang lebih dulu mencium gadis lebih tua itu seusai mengungkapkan perasaannya.

"Lalu, mengapa kau masih tampak kesal ?" Tanya jisoo.

Jennie menghela nafas jengah, andai jujur. Apakah jisoo akan membalas perasaannya ?

Tapi, kejadian semalam saja sudah dapat membuktikan bahwa hati jisoo masih milik gadis itu. Ia takut jikalau harus mencintai orang yang masih belum selesai dengan masa lalunya.

Found You In My Room- [JENSOO] Completed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang