"Nata, Mama beneran loh kamu mau Mama jodohin sama anak teman Mama." Sinta nampak meyakinkan anaknya yang lagi-lagi menyangkal ucapannya barusan, yakali dia berbohong tentang hal seserius ini.
"Apasih, Ma. Udah bukan jamannya perjodohan kayak gini, emang Nata ga selaku itu sampai harus di jodohin??" Nata sedikit kesal pada Mamanya, sudah sejak sebulan yang lalu Mamanya membahas tentang perjodohan ini, namun Nata masih menolak dengan keras perjodohan itu.
"Dia mau datang ke rumah kita malam ini, katanya mau ketemu kamu."
"Ma, kok Mama maksa sih." Nata sedikit merengek, ia sungguh tidak menginginkan perjodohan ini!! Bagaimana dengan Fathur nanti?? Apa Nata harus meninggalkan???
Meninggalkan nya? Sebenarnya tak ada yang harus Nata tinggalkan, Nata hanya harus melupakan bukan meninggalkan.
"Ini demi kebaikan kamu, sayang. Lagi pula dia-----"
Tok tok tok
Sinta langsung bangun dari duduknya begitu mendengar ketukan pintu rumah, ia pikir orang itu adalah orang yang ia tunggu-tunggu sejak tadi.
Ceklek
"Wah, udah sampai aja nih Jeng, masuk ayo masuk." Sinta mempersilahkan masuk sahabatnya itu, lalu ia menatap penuh bahagia pria yang ingin ia jadikan sebagai menantunya, "Masuk nak, Natanya udah ada di dalam."
Mulut Nata terbuka, Matanya membulat melihat pria yang berjalan mendekat padanya dengan Mama, dan wanita paruh baya yang ia yakini pasti Ibu dari pria itu. Ini bukan mimpikan????
"Sayang--- eh," Nata menutup mulutnya langsung ketika keceplosan.
Sinta terkikik geli di tempat, ia sudah menduga hak ini sejak awal. Nata pasti tidak sanggup menerima perjodohan ini.
"Ma, ini beneran???" Nata sedikit berbisik pada Mamanya yang sudha mengambil duduk di sampingnya, dengan wanita paruh baya dengan pria yang berhasil membuat jantung Nata nyaris meloncat itu yang duduk tepat di hadapannya.
"Kenapa?? Ga nyangka ya kamu??"
"OMG!!! GASS MA, PERNIKAHAN NYA!!!" Nata berseru semangat.
"Tadi nolak, sekarang malah ngebet nikahnya." Sindir Sinta terkekeh kecil, wanita paruh baya yang berada di sebrang ikut tertawa. Lain halnya dengan pria yang katanya ingin di jodohkan dengannya, pria itu hanya menampilkan wajah datar.
"Ma, ini beneran D.O. kan? Member Exo asal Korea itu??? Kok bisa sih Nata di jodohin sama dia???" Sungguh Nata sangat spechlees melihat sosok idolanya itu berada di ruang tamu rumahnya.
Kalau tau gini mah Nata tidak akan menunda-nunda perjodohan ini di laksanakan. Mau nikah sekarang mah, Nata jabanin!!!
"Banyak tanya banget sih, jadi kamu setuju nih nikah sama pilihan Mama??"
Nata dengan semangat mengangguk, nikmat mana yang akan ia sia-siakan. Dengan menikah dengan D.O. Nata tidak perlu susah-susah mengumpulkan foto-foto pria itu lagi, ia pasti juga akan berkenalan dengan circle pria itu, maksudnya member-member Exo yang lain. AH, DEMI APAA??!!!!
"MAU MA, MAU BANGET."
Plak
Nata meringis pelan merasakan pantatnya di pukul, perlahan ia mengerjapkn matanya yang tertutup rapat. Ia mencoba mengumpulkan nyawanya, lalu menatap ke seluruh tempat.
"Stres ya Lo, Nat??" Tanya Dira heran melihat gadis itu, pasalnya gadis yang tengah tertidur itu tiba-tiba berteriak tak jelas membuat gadis itu menjadi pusat perhatian orang yang berada di dalam bus bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu-abu
Teen FictionDi usahakan publish setiap hari🦋🖤 Kisah rumit yang akan di selesaikan dalam cerita ini. Tema cerita anak SMA. Happy reading Friends 🦋🖤