Kejutan

10 3 0
                                    


SEBELUM BACA, YUK SHARE CERITA INI SEBANYAK-BANYAKNYA ENTAH KE TEMAN, ATAU KERABAT KALIAN!

SIAP???

HAPPY READING!🦋🖤





"Emmm Kak Kevin, boleh nanya ga?"

Sudah sekitar kurang lebih 5 menit lamanya Nata duduk di samping Kevin menuju perjalanan rumahnya, baru saat ini Nata mengeluarkan sepatah katanya.

Sedari tadi mulut Nata sangat gatal untuk bertanya namun ia urung sedari tadi, karena keinginan tau nya yang meronta-ronta untuk di puaskan akhirnya Nata memberanikan diri untuk bertanya.

Kevin yang sedari tadi fokus ke jalanan di depannya menatap Nata sesaat, "Nanya apa?"

Nata menggigit bibir bawahnya mencoba merancang kata-kata dalam benaknya.

"Ini tentang Kak Fathur," Nata menatap gundah Kevin, takut pria itu berpikir macam-macam.

Menyadari kegugupan gadis itu Kevin terkekeh, lucu juga, "tanyain aja kali Nat, ga usah gugup gitu."

Sesaat Nata terpanah melihat ketampanan Kevin yang overdosis itu.  Kulit hitam manis, bulu mata lentik, di tambah lesung pipi di kedua pipi pria itu membuat kesan indah dan tampan menyatu dalam wajahnya.

Nata mengedipkan matanya kembali pada dunia alam sadar, "Eh--- itu---- anu."

"Rumah Lo di sini kan?"

Menutupi kegugupannya Nata mengangguk mengiyakan walau sebenarnya tempat pria itu menghentikan mobilnya bukan tepat di depan rumahnya, sekitar 3 sampai 4 rumah dari tempatnya baru dimana kediaman Nata berada. Biarlah.

Kevin kembali menginjak gas nya, hanya ingin mengetes gadis itu malah di iyakan. Yakali Kevin tidak tau alamat gadis itu, gadis yang beberapa hati terakhir ini menjadi tranding topik di antara anak-anak Altan.

"Lah?" Nata nampak bingung begitu mobil pria itu terparkir persis di depan rumahnya.

"Rumah Lo yang ini, kan?" Kevin mengangkat sebelah alisnya berniat mengejek.

Nata menggaruk lehernya salah tingkah, ia mengangguk kecil kemudian membuka pintu mobil.

Belum sempat keluar dari mobil Kevin langsung menahan tangan gadis itu, membuat Nata terperanjat dan dengan reflek menghentakkan tangannya.

"Eh, sorry."

Nata mengangguk, "Kenapa kak?"

Kevin diam, Nata juga diam. Keduanya seperti ingin menyampaikan sesuatu namun terhalang entah dengan apa.

"Lo tadi mau nanya apa?"

Naya menghela nafas berat, "emang boleh?"

"Boleh."

"Oke," Nata menjeda sesaat, "Kak Fathur sama Friska kalau boleh tau udah berapa lama ya, sahabatan?"

Nata tau pertanyaan sedikit melenceng, karena Nata merasa tak berhak menanyakan hal itu pada Kevin. Nata pastikan Kevin tak akan menjawab pertanyaan nya.

Kevin tersenyum tipis, "Sejak SD kayaknya, kebetulan mereka itu sepupupuan, ya walau sepupu jauh."

Nata mengangguk, dalam hati merasa lega karena Kevin menjawab pertanyaan nya.

"Itu aja?" Kevin tau masih ada yang gadis itu ingin tanyakan namun terhalang dengan rasa tak enak. 

"Emm-- mungkin untuk saat ini itu aja kak," Ujar Nata sopan.

Putih Abu-abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang