Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Seorang gadis bersurai blonde kini tengah terbaring di ranjang rumah sakit. Di sekitar ranjangnya, terdapat beberapa mesin dan ditubuhnya dipasangi beberapa alat penopang hidup.
"Hei, mau sampai kapan kau tertidur? Malam ini adalah malam tahun baru, sudah 5 hari sejak pertarungan melawan Black Dragon," gumam seorang laki-laki yang setia menemani gadis itu di rumah sakit.
Ya, setelah insiden (y/n) frustasi dan menusuk dirinya sendiri, ia dilarikan ke rumah sakit. (Y/n) dinyatakan koma karena kehilangan banyak darah dan sesuatu yang selama ini ia sembunyikan. Kaito sebagai kakak kembarnya pun selalu menemani sang adik dan merelakan waktunya di luar.
Cklekk
Seseorang masuk ke dalam kamar rawat (y/n). Laki-laki bersurai hitam panjang yang selalu menjenguk (y/n) selain Kaito dan kedua Sano lainnya. Kakek Sano? Dia tidak bisa selalu menjenguk cucu kesayangannya itu karena urusan dojo, selain dojo juga di umurnya yang sudah terbilang tua menjadi faktornya.
"Baji?" Beo Kaito menatap laki-laki yang baru saja masuk, Baji.
"Osu," jawab Baji sambil berjalan mendekati ranjang (y/n).
"Dia akan melewatkan malam tahun baru ya?" Gumam Baji menatap wajah (y/n).
"Ya, sepertinya begitu. Kita juga tidak bisa menyalahkan Taiju, dia sudah melakukan yang terbaik meskipun dia menyalahartikan kalimat yang (y/n) katakan," balas Kaito menghela napas lelah.
Setelah (y/n) pingsan, keributan antara Black Dragon dan Touman pun terjadi. Mitsuya yang pertama datang ke gereja dan berusaha menyelesaikan semuanya, namun hasilnya nihil. Akhirnya Mikey dan Draken turun tangan untuk menyelesaikan masalah itu lalu kemenangan diraih oleh Touman.
"Bagaimana dengan Mikey?" Tanya Baji menatap Kaito.
"Seringkali aku melihat nii-chan mengurung dirinya di kamar, bahkan aku pernah melihatnya bergumam frustasi karena keadaan (y/n)," jelas Kaito membuat Baji mengangguk paham.
"Sepuluh,"
"Sembilan,"
"Delapan,"
"Tujuh,"
"Enam,"
"Lima,"
"Empat,"
"Tiga,"
"Dua,"
"Satu,"
"Selamat tahun baru, Baji-san/Kaito," ucap Kaito dan Baji bersama-sama setelah mereka berhitung mundur.
"Selamat tahun baru, imouto," bisik Kaito di samping telinga (y/n) yang masih koma.
Baji dan Kaito merayakan malam natal itu dengan keheningan dan sedikit perbincangan. Jujur saja, memang terasa sepi jika (y/n) tidak ada seperti saat ini. Tanpa disadari waktu 5 hari terasa sangat panjang bagi keluarga Sano dan anggota Touman, mereka menunggu sadarnya cahaya mereka, gadis yang selalu dilindungi oleh Touman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Sano's Sister (Tokyo Revengers x Reader)
FanfictionKesepian, sakit, sedih, marah. Tidak bisa ku deskripsikan perasaan ku saat ini setelah apa yang dikatakannya. Hingga beberapa tahun kemudian, ia mulai berubah banyak. Jika boleh mengatakannya, aku sangat amat rindu padanya. Orang yang pernah menjad...