Chapter 3

1K 109 3
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"A-- apakah aku benar-benar bisa kembali bertemu mereka?" Gumam (y/n) ragu menatap kuil di di depannya.

(Y/n) saat ini sedang di kuil Musashi untuk pertemuan anggota Touman. Mikey memintanya (baca: memaksa) datang karena (y/n) tidak pernah lagi datang ke pertemuan setelah dirinya kembali ke Jepang.

Ya, (y/n) pernah pergi ke Amerika dan menetap di sana selama 2 tahun saat dirinya berada di kelas 5 sekolah dasar. Ia tidak mau pergi ke pertemuan karena ia masih belum siap untuk bertemu anggota Touman yang kemungkinan besar sudah bertambah. Meskipun begitu, Mikey tetap menceritakan tentangnya kepada anggota Touman agar anggota Touman tidak macam-macam pada sang adik.

"E-- eh?! Ramai se-- sekali," ucap (y/n) pelan dan terkejut melihat anggota yang ternyata lebih banyak dari yang ia duga.

"Oi, (y/n)-chi!" Teriak Mikey dari arah depan.

Tubuh (y/n) menjadi kaku saat seluruh anggota Touman menatapnya. Dalam hati, ia mencibir sang kakak karena membuatnya merasa malu. Mau atau tidak mau, terpaksa (y/n) harus berjalan menuju tempat kakaknya berdiri saat ini.

"Yo, hisashiburi da na," sapa Mitsuya tersenyum menatap (y/n).

"Hisashiburi da, (y/n)," sapa Baji sambil menyeringai senang.

"Osoi na, (y/n)," sarkas Pachin menatap kesal (y/n).

(Y/n) terdiam saat sahabat-sahabatnya menyambut dirinya dengan senyum hangat, ia sangat merindukan suasana ini selama 2 tahun di Amerika.

"Hisashiburi, minna. Tadaima," ucap (y/n) tersenyum senang dan berlari memeluk sahabat-sahabatnya itu.

Di sisi lain, Takemichi yang merupakan Time leaper pun datang ke masa depan dan berbicara dengan sahabat SMP nya yang juga menjadi sahabat (y/n), Sendo Atsushi atau biasa disebut Akkun. Mereka membahas banyak hal hingga satu fakta membuat Takemichi terkejut.

"Takemichi, Mikey berubah sejak kematian Draken dan (y/n)," kata Atsushi sambil menatap Takemichi.

"Eh? Draken to (y/n)-chan ga shinda?!" Tanya Takemichi terkejut.

"Mereka tidak seharusnya mati, lalu aku mendapatkan uang dengan cara yang kotor. Aku selalu mengaguminya, mengagumi sosok mu yang berjuang sambil menangis," jelas Atsushi sambil meloncat naik ke pembatas rooftop gedung.

"Yang ingin kau selamatkan dengan kembali ke masa lalu-- adalah dia, bukan?" Tanya Atsushi tersenyum sendu menatap Takemichi.

"Di sana berbahaya, turunlah," peringat Takemichi yang sudah merasakan firasat yang tidak enak.

"Cinta sejati ya. Ganbare yo, Takemichi. Selamatkan mereka, wahai pahlawan cengeng," kata Atsushi sambil menampilkan senyum tulusnya dengan mata yang berair.

"Ha? Akkun-- dame da yo! Akkun!" Teriak Takemichi menghampiri Atsushi setelah sahabatnya itu meloncat ke bawah.

Takemichi sangat terkejut saat melihat tubuh sahabatnya itu sudah tergenang darah, perlahan ia mundur dan terjatuh. ia menangis keras dan melepaskan semua bebannya.

Another Sano's Sister (Tokyo Revengers x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang