Kesepian, sakit, sedih, marah.
Tidak bisa ku deskripsikan perasaan ku saat ini setelah apa yang dikatakannya. Hingga beberapa tahun kemudian, ia mulai berubah banyak. Jika boleh mengatakannya, aku sangat amat rindu padanya.
Orang yang pernah menjad...
"Mulai hari ini, kalian diterima sebagai siswa sekolah ini. Selama 3 tahun ke depan--" jelas seorang guru di sebuah kelas.
Seorang gadis remaja bersurai blonde berpita pink yang duduk di pojok bangku kedua di dekat jendela pun mendengarkan dengan baik. Tak sedikit siswa laki-laki di kelasnya terkesima dengan parasnya yang cantik dan tenang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Aku harus fokus pada pelajaran, onii-chan pasti akan kecewa di Sanajika aku gagal,' batin gadis itu dengan semangat.
Tentu saja, siapa lagi kalau bukan pemeran utama wanita kita, Sano (y/n).
'Pffttt-- aku tidak menyangka, Kei-chin ternyata benar-benar tidak naik kelas,' (y/n) mati-matian menahan senyumnya saat mengingat Baji yang curhat karena dirinya yang tidak naik kelas dan ibunya yang menangis karenanya.
"Hm? Satu siswa tidak masuk? Kira-kira siapa ya? Berani sekali dia membolos di hari pertama," Gumam (y/n) menatap bangku yang kosong di sampingnya.
Saat bel istirahat berbunyi, (y/n) mengambil bekalnya dan berniat memakan bekalnya itu di taman sekolah. Namun langkahnya terhenti kala melihat beberapa siswa yang berdiri di depan pintu.
"Sudah ku duga, Chifuyu memang hebat! Melawan kakak kelas itu mudah bagi mu ya," kata seorang siswa yang jalan bersama beberapa anak.
"Chifuyu mungkin bisa menguasai seluruh negeri," timpal siswa yang lain.
"Baka, aku tidak minat dengan hal yang seperti itu. Preman yang generasinya di atas kita isinya hanya orang-orang yang sombong, maka dari itu preman tidak populer," balas seorang siswa yang dibangga-banggakan yang bernama Matsuno Chifuyu.
"Ha? Seluruh negeri? Hanya ingin sombong? Yang benar saja? Bahkan onii-chan dan nii-chan lebih kuat darinya," gerutu (y/n) sambil berjalan keluar kelas melewati kumpulan siswa yang bersama Chifuyu.
Chifuyu terhenti sesaat setelah (y/n) melewatinya dan teman-temannya, ia merasakan aura yang berbeda dari dirinya, aura yang lebih kuat dan yakin.
"Siapa dia?" Tanya Chifuyu berbalik badan dan menatap punggung (y/n) yang menjauh.
