Kesepian, sakit, sedih, marah.
Tidak bisa ku deskripsikan perasaan ku saat ini setelah apa yang dikatakannya. Hingga beberapa tahun kemudian, ia mulai berubah banyak. Jika boleh mengatakannya, aku sangat amat rindu padanya.
Orang yang pernah menjad...
"Ojii-chan, aku pergi dulu ya!" Teriak (y/n) dari arah pintu.
"Ha'i! Hati-hati, jaga diri mu!" Peringat sang kakek dari arah ruang tamu.
"Ittekimasu!" (Y/n) pun berjalan keluar menuju Festival Musashi.
'Ini adalah hari dimana Kenchin mati, berarti aku harus siap dan selalu bersama Kenchin maupun Takemichi,' batin (y/n).
Selama kurang lebih 30 menit berjalan, akhirnya (y/n) sampai di kuil Musashi. Banyak stand makanan dan permainan di sana. Meskipun begitu, (y/n) tetap fokus dan mengawasi keadaan sekitar.
"Beruntung aku menggunakan baju lagi di dalam yukata ini, setidaknya aku bisa melepaskan yukata nya saat berkelahi nanti," gumam (y/n) tersenyum senang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Penampilannya yang terkesan anggun dan imut membuat banyak orang yang ia lewati terkesima. (Y/n) pergi menuju kuil terlebih dahulu dan berdoa, setelah itu ia menatap sekeliling dan melihat stand ringo ame. Ia pun berjalan ke sana untuk membeli ringo ame.
"Paman, aku ingin beli 1 ringo ame ya," ucap (y/n) pada penjualnya dan segera diangguki oleh penjualannya.
Tak butuh waktu lama, ringo ame milik (y/n) pun sudah jadi dan diberikan kepadanya. Setelah membayar, (y/n) berniat berjalan menuju stand lain. Namun ia teringat kembali pesan Takemichi, dengan segera ia berjalan menuju parkiran guna menunggu sang kakak laki-lakinya datang.
"E-- eh? Hujan?! Sial, aku lupa membawa payung," kata (y/n) kesal sambil terus berjalan menuju parkiran dengan santai.
"He? Kalian di sini juga ya," (y/n) melihat Draken dan Emma di parkiran lalu menghampiri mereka.
"(Y/n)-chan-- are? Kau sendirian?" Tanya Emma menatap (y/n).
"Ya begitulah, memangnya mau mengajak siapa lagi, nee-chan?" Tanya (y/n) menatap Emma kesal.