Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Zzztttt
Taakkk
Zzztttt
Taakkk
Claannggg
"Hahh mimpi semalam-- terasa sangat nyata," gumam seorang gadis yang memegang busur panah.
Gadis itu, (y/n) sedang berlatih panahan di belakang kediamannya. Ia membereskan kembali busur dan panah yang ia gunakan dan masuk ke dalam kediaman Sano.
"Ohayou, (y/n). Apa kau tidak ingin pergi keluar?" Sapa sang kakek sambil meminum ocha nya di meja makan.
"Aku akan keluar setelah sarapan dan bersiap, ojii-chan. Apa tidak apa-apa ojii-chan ku tinggal sendiri?" Tanya (y/n) khawatir.
"Daijoubu, setidaknya nikmatilah liburan mu sebelum tahun ajaran baru di mulai," nasihat kakek Sano tersenyum lembut menatap cucu kesayangannya itu.
(Y/n) pun memasak sarapan dan memakannya, setelah itu ia pergi ke kamarnya untuk bersiap pergi.
Rambut poninya yang mulai panjang ia tata sesuai keinginannya dan berusaha untuk tidak menghalangi pemandangannya. Ia turun dan memakai sepatunya.
"Ojii-chan, aku pergi dulu. Jika ada apa-apa, langsung saja hubungi aku atau yang lainnya. Ittekimasu!" (Y/n) pun berjalan menjauhi area kediamannya.
(Y/n) berjalan menyusuri trotoar, ia menatap sekeliling dan sesekali menatap langit. Di pertengahan jalan, ia bertemu kedua sahabatnya, Makoto dan Kazushi.
"Kacchi? Makocchi?" Panggil (y/n) menatap keduanya.
"(Y/n)-chan? Kenapa kau ada di sini?" Tanya Kazushi terkejut menatap sahabat perempuannya itu.
"Hanya berjalan-jalan saja, tidak biasanya kalian hanya jalan berdua. Di mana yang lainnya?" Tanya (y/n) heran.
"Takuya dan Akkun sedang ke toilet," jawab Makoto.
"Souka," balas (y/n) menganggukkan kepalanya.
Mereka bertiga pun mengobrol sembari menunggu Takuya dan Atsushi datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Sano's Sister (Tokyo Revengers x Reader)
FanfictionKesepian, sakit, sedih, marah. Tidak bisa ku deskripsikan perasaan ku saat ini setelah apa yang dikatakannya. Hingga beberapa tahun kemudian, ia mulai berubah banyak. Jika boleh mengatakannya, aku sangat amat rindu padanya. Orang yang pernah menjad...