Matahari yang mulai menaik menerangi bumi, Althario terusik dari tidurnya kala matahari yang menyilaukan matanya.
Althario sedikit demi sedikit membuka matanya untuk melihat sekeliling, ia menoleh ke samping namun ia tidak melihat istrinya ini tidak ada disampingnya.Althario segera beranjak dari kasur dan keluar dari kamar tanpa mencuci mukanya dahulu. Althario menuruni tangga dengan tergesa-gesa ia khawatir karena Clara disampingnya, padahal sekarang masih pukul 06:30 tetapi mengapa istrinya ini tidak ada dan mengapa Clara pergi pagi sekali.
Ah! Althario sangat panik sekarang."bi bibi liat Clara ga bi?" Tanya Althario kepada bi asih yang sedang menyiram tanaman di halaman belakang
"tadi neng Clara udah berangkat pagi pagi den, emang ga pamit dulu sama den Althario?" Jawab bi asih
"kalo Clara pamit sama Althario pasti sekarang Althario ga panik bi" ucap Althario frustasi
"Tapi beneran pergi ya Clara..kemana ya dia" Althario tanya kepada diri nya sendiri
"Coba aja den tanya mang deden siapa tau tadi mang deden yang nganterin neng Clara" Usul bi asih
Althario mengangguk lalu meninggalkan bi asih yang masih menyirami tanaman, ia berjalan dengan tergesa gesa keluar rumah.
"Mang deden liat Clara ga mang?" Tanya Althario
"Lah bukannya tadi pagi neng Clara pergi mas, emang ga pamit dulu ke mas Althario?" Ucap mang deden dengan menggenggam kanebo basah di tangannya.
"Clara ga ngomong apa apa tadi sama saya"
"mang deden ga nganterin clara tadi pagi?" Tanya Althario panik
"Tadi mang deden cuma liat neng Clara keluar pas saya tawarin mau di antar atau ngga tapi neng Clara nolak mas katanya mau berangkat sendiri aja" Ucap mang deden menjelaskan
"Clara ga ngomong dia mau pergi kemana mang?"
"Seinget saya dia ga ngomong apa apa mas, neng Clara langsung keluar gerbang tadi" Jawab mang deden
Althario semakin panik karena tidak ada yang tahu istrinya pergi kemana, ia sangat khawatir sekali kepada istrinya karena tidak biasa Clara pergi sepagi ini walaupun Clara ingin pergi pasti ia izin dulu kepada Althario.
Althario kembali masuk kedalam dan menaiki tangga menuju kamarnya, mungkin ia akan membersihkan badannya dahulu lalu bersiap siap mencari istrinya.
Setelah selesai bersiap siap kini Althario terburu buru menyambar kunci mobil itu yang terletak di atas nakas, ia keluar kamar dan menuruni tangga dengan terburu buru.
"den Althario mau kemana?" Tanya bi asih yang melihat Althario terburu buru
"mau cari Clara bi" Ucap Althario
"Oh gitu yaudah hati hatu ya den" Ucap bi asih peringatkan
Althario mengangguk lalu berjalan keluar rumah dan menuju garasi untuk mengambil mobilnya.
Althario masuk kedalam mobil lalu menancap gas berjalan keluar gerbang.Althario semakin khawatir karena istrinya ini yang tidak ada kabar sama sekali, jantung Althario berdetak lebih cepat saking panik dan khawatir nya.
"gue coba hubungin Riri sama Jessi kali ya? Tapi gue ga punya nomornya" kini Althario sangat bingung sekali harus kemana ia bisa mencari istrinya.
"gue hubungin Kevin aja kali ya buat bantu cari" Althario pun mengambil ponsel nya yang terletak di dashboard.
"Halo kev"
"......."
"Kev tolong bantuin cariin istri gue ya, Clara ga ada kabar dari pagi" Ucap panik Althario
KAMU SEDANG MEMBACA
Althario & Clara [21+]
Подростковая литература⚠️Cerita ini berunsur adegan kedewasaan tidak di perkenankan anak yang di bawah umur untuk membaca cerita ini. •Althario Abrian •Clara Pricillia