Just Give me A Reason

481 70 3
                                    

"Aku memang memiliki tingkat toleransi alkohol yang tinggi , tapi sayangnya aku tidak terlalu senang mengkonsumsi alkohol. Aku lebih senang meminum Americano bahkan ketika stress dengan jadwal".

Ucap Terry pada wawancara bersama GQ Korea beberapa bulan yang lalu dan malam ini ia sudah menghabiskan 2 botol Jack D honey whiskey hingga nyaris kehilangan kesadaran.

Wajah dan telinga nya sudah memerah sempurna seperti udang rebus, bahkan bicara nya pun sudah melantur kemana-mana. Untungnya kali ini ia tidak minum sendirian, Ben menemani nya walaupun harus menyerah pada gelas kedua karena ia sadar jika ia harus mengemudi malam ini.

Terry sudah dipastikan akan mabuk berat, jadi jika bukan Ben siapa lagi yang harus mengemudi????? .

"Terry, sudah cukup, ayo kita pulang". Ucap pria yang usianya satu tahun lebih tua dari Terry tersebut.

"Kkkkk...no...no... i tidak mau pulang xixixi.. ".

"Kau mau tidur disini??! baiklah, tidur saja disini ! aku mau pulang !".

Ben berdiri dan pura-pura ingin keluar namun Terry lekas mencegah nya.

"Hyung....jangan..pul.....ang".

Dan...akhirnya Terry kehilangan kesadaran nya. wajahnya membentur meja dengan tangan menjuntai . Ben hanya bisa menghela nafas , semoga badan nya tidak encok karena memapah Terry kedalam mobil.

"Hiks....Hailey...jangan pergi....". Racau Terry tiba-tiba di dalam mobil, matanya masih terpejam namun ia menangis tersedu.

Ben sebenarnya kasihan dengan rekan nya tersebut, sudah 5 bulan pasca hubungan nya dengan Hailey berakhir namun Ben belum menemukan tanda-tanda jika Terry sudah move on . Bahkan menurut Ben Terry semakin stress dan nyaris gila. Setelah pulang bekerja ia selalu minum alkohol disebuah kedai langganan dan berakhir mabuk.

Terry tidak pernah seperti ini sebelumnya, bahkan bisa dikatakan member Tomorrow band yang sangat jarang mengkonsumsi alkohol adalah Terry , namun setelah hubungan nya dan Hailey berakhir Terry justru menjadi pecandu alkohol. Member sebenarnya cukup khawatir namun mereka juga tidak bisa memaksa Terry untuk berhenti karena mungkin alkohol adalah pelarian Terry untuk segera melupakan Hailey secepatnya, terlebih sekarang Hailey justru sedang sibuk dengan debut Jepang dan mini konsernya di negara matahari terbit tersebut.

"Apa aku harus menghubungi Hailey ? kondisi Terry semakin mengkhawatirkan saja".

Ucap Ben sesekali melihat Terry yang merintih dan merapalkan nama Hailey disela sisa kesadaran nya.

Tak lama mereka pun sampai di dorm , Ben segera menelpon Steve untuk membuka pintu dorm dan membantunya membopong tubuh Terry, walaupun ia kecil namun massa otot nya membuat badan nya lebih berat dibanding Ben sendiri.

"Hyung, bisa kau buka pintu depan?? bantu aku memapah Terry , dia mabuk berat malam ini".

***

Hailey duduk disebuah kursi kamar hotel yang posisinya langsung menghadap ke arah pemandangan malam kota Sapporo . Kilauan cahaya lampu-lampu gedung di kota ini cukup indah jika dilihat langsung dari atas sini namun seindah apapun pemandangan malam yang ia lihat jiwa nya masih terasa kosong.

Sudah 5 bulan berlalu, Hailey justru merasa jiwanya seperti tidak hidup seutuhnya, ada yang hilang dari hidupnya dan sulit untuk mengisinya kembali dengan apapun.

Bahkan jadwal padat dan debut Jepang nya pun tidak sanggup mengisi kekosongan dirinya. Ia merindukan Terry, munafik jika tidak.

Ia rindu ketika ponselnya bergetar karena pesan masuk dari Terry, ia rindu sleepcall setiap malamnya bersama Terry, ia juga rindu berkencan diam-diam dengan Terry hanya untuk mencicipi Tiramissue kesukaan nya. ia rindu itu semua, ia rindu dengan Kang Terry.

SECRET ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang