..
"Apakah semuanya sudah siap?"
"Huh, bahkan kau sudah bertanya sebanyak 4 kali dari tadi. Iya kami sudah siap."
Gadis Jung hanya menatap setengah datar pada Jaehyun. Nampak ringisan kecil dari bibir pria itu. Sedangkan Taeyong beserta dengan yang lain hanya menunggu perdebatan itu selesai.
"Bisakah kita berangkat sekarang?" Tanya Gin memecah perdebatan kecil itu.
"Ah tentu saja Gin, kita berangkat sekarang." Sahut Taeyong sembari bersiap sedia membawa peralatannya untuk malam ini.
Gin mengangguk, begitu juga dengan pemuda di sampingnya. Lelaki itu menghela napas panjang sebelum memejamkan matanya untuk membaca mantra yang sudah ia pelajari selama ini.
Edif Abno Est
Noster tra-trum Clivora
Ire Ave Azurea…
Dan tangan yang terangkat dengan jari-jari yang terbuka itu, kini iabberhasil membuat sebuah portal besar yang mampu menembus dinding ruang dan waktu. Dan setelah membuka mata, ia menoleh ke arah belakang. Tepat dimana teman-temannya ingin masuk.
Ia menganggukkan kepala kemudian, dan pada akhirnya, mereka mulai berjalan memasuki portal itu bersama-sama. Menuju wilayah yang seharusnya tidak mereka kunjungi malam ini, atau malam-malam yang lain.
Pun selepas memasuki gerbang ajaib itu, kini bukan lagi lantai berlapis mestar yang mereka pijak, melainkan rerumputan yang sudah mulai ditumbuhi ilalang.
Yang bahkan dari jauh pun, mereka bisa melihat bagaimana besarnya Kastil di hadapan mereka saat ini. Gin yang berperan sebagai pemimpin aksi malam ini tentu saja melesat terlebih dulu.
"Tim A lumpuhkan penjagaan sisi selatan, dan tim C menjaga sisi utara. Untuk tim B kawal tim inti masuk. Untuk pengelabuhan atau melumpuhkan penghuni Kastil ini adalah relatif. Siapa yang melihat, maka dia yang harus bertindak."
Gin memberi pesan pada mereka agar selalu berhati-hati saat akan melakukan tujuan mereka. Dan juga dengan sihir yang setiap saat bisa muncul, apalagi untuk takaran Kastil seperti ini. Gin yakin jika penghuni Kastil ini tidak mudah untuk terkecoh atau bahkan dilumpuhkan dengan mudah.
"Kalian berdua adalah tim inti, lakukan dengan halus. Kami akan mengawal kalian selama di dalam." Kini Taeyong ikut menimpali. Begitu juga dengan Jaehyun dan Lisa yang mrngikutinya.
Kedua pemuda itu mengangguk yakin sebelum memutuskan masuk ke dalam Kastil melalui pintu sebelah barat. Yang bahkan di sana tak ada penjaga sama sekali. Atau mungkin karena letaknya yang ada di bibir pantai, maka tak memerlukan penjagaan.
Dan mereka melakukan tugasnya masing-masing."Yong, kau yakin dengan mereka berdua?" Bisik Jaehyun pada Taeyong.
"Aku tidak pernah meragukan mereka jika kau lupa. Aku hanya bisa mengusahakan agar mereka bertugas dengan baik, sisanya berikan pada Tuhan." Taeyong menjawabnya dengan telak.
"Ssttt…! dengarkan baik-baik, ada suara musik. Suaranya sangat kecil dan juga samar. Dengar…" ucap Lisa menengahi.
Gadis itu tak kuasa menahan rasa janggalnya pada sebuah lagu yang diputar dengan suara pelan dan samar. Dan dari sekian banyaknya ruangan dan kamar, mereka harus menyusurinya satu-persatu selagi para penjaga masih dalam pengaruh bius.
"Lis, kau dan Jaehyun pergi ke balkon lantai ini, aku akan ke ruang bawah tanah, dan kalian berdua berpencarlah ke atas. Jika penghuni Kastil ini masih tidak menyadari kita, lanjutkan misi. Ingat, berhati-hatilah." Tutur Taeyong menginterupsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] YEONJI : 637 Of Reside
Fantasi[2nd book of YEONJI] Titik dimana kehidupan Si Antlers kecil dimulai. Reka adegan yang mereka mainkan masih terus berlanjut hingga tiba dimana semua rahasia terungkap. Sangat disayangkan bagi Yeonji, gadis itu hanya punya satu hal yang selama ini me...