Fitting baju pernikahan

495 65 5
                                    

Kedua keluarga begitu antusias mempersiapkan pernikahan keduanya terutama Mikoto. Ibu itu sudah jatuh hati pada Naruto yang sopan, ceria dan ramah. Mikoto tak menyesal telah menikahkan putra bungsunya pada sesama pria. Justru kalau dengan wanita dia harus lebih seleksi meski itu pilihan sang putra sendiri. Mikoto percaya Naruto bisa merubah Sasuke. Merubah seluruh sifat dan karakter putranya menjadi lebih baik. Perusahaan utama memang di pegang putra sulungnya tapi tetap saja putra bungsunya punya obsesi sendiri pada pekerjaan.

Putra sulungnya sudah meminta restu akan menikahi asisten pribadinya Izumi Uchiha yang merupakan kerabat jauh sang kakek. Dia perempuan ceria yang mampu meluluhkan hatinya yang tak kalah dingin dengan sang adik. Wanita cantik dengan tahi lalat di bawah mata membuat kesan imut di mata Itachi. Mikoto dan Fugaku setuju dan menetapkan pertunangan mereka setelah pernikahan Sasuke. Itu permintaan Itachi agar keluarga fokus ke satu orang dulu. Bahkan Mikoto sudah mempersiapkan hadiah mansion mewah untuk hadiah pernikahan putra sulungnya itu. Kalau untuk Sasuke dan Naruto awalnya akan memberikan mansion mewah di dekat danau tapi ditolak keduanya.

Bukan menolak secara bersamaan tapi Sasuke lebih dulu menolak itu dan memilih tinggal di apartemen sementara Naruto tak ingin tinggal di mansion karena tak ingin tinggal di dalam kemewahan. Naruto hanya suka kesederhanaan kalau bisa tinggal di desa dengan rumah minimalis yang di kelilingi kebun bunga, sayur dan buah. Meski kecewa tapi mereka akhirnya membeli sebuah rumah dan pekarangan yang luas di desa. Itupun Naruto juga memberikan separuh tabungannya. Mikoto menerima? Tentu saja menolak tapi keras kepalanya Naruto membuat Mikoto pasrah. Sasuke sendiri tak mau tahu. Yang Sasuke inginkan nanti setelah menikah tetap tinggal di apartemen yang dekat dengan perusahaannya. Naruto menolak? Tentu saja tidak. Bagi Naruto dimana pun dia tinggal akan sama saja yang terpenting dia masih bisa kuliah dan bekerja nantinya.

Hari ini Mikoto meminta Sasuke menjemput Naruto di kampus untuk fitting baju pengantin. Sasuke tak menolak dan langsung bergegas menuju kampus Naruto berada. Ternyata saat Sasuke sampai Naruto sudah menunggu dipinggir jalan depan kampusnya. Sasuke menghentikan mobil dan membuka kaca memberi isyarat agar Naruto masuk. Mengerti akan hal itu Naruto masuk mobil tanpa protes dan duduk di samping kemudi. Tak ada percakapan hanya keheningan. Radio ataupun mp3 tak terdengar, hanya deru mesin saja menemani kesunyian.

Sesampai di butik Naruto dan Sasuke masuk yang langsung di sambut senyum ramah para pekerja butik dan mengantar keduanya ke ruangan khusus. Naruto di tarik sang designer untuk memakai jas putih tulang yang sudah disiapkan. Sasuke juga mengenakan jas yang sama putih tulang yang melekat pas di tubuhnya hanya saja punya Naruto memiliki ekor yang panjang mencapai kaki bawah. Tidak ada tudung ataupun aksesoris rambut. Naruto meminta buket bunganya bunga Lily putih dan pink. Sasuke melihat menampilkan Naruto sedikit terkejut atau terpesona? Entahlah penulis juga bingung tapi yang pasti jas yang melekat di tubuh Naruto sangat pas ditubuh kecilnya. Bahkan pinggang itu sedikit ramping untuk ukuran pria. Bagi para seme sudah pasti akan menyeret Naruto dan membawanya kabur langsung ke gereja melakukan pernikahan hari ini juga.

Setelah acara fitting baju yang tiada komentar apapun mereka bergegas pergi. Naruto sangat lapar tapi enggan bicara pada Sasuke. Naruto meminta di turunkan depan toko buku karena ada buku yang harus di beli. Hanya alasan saja karena tak mungkin meminta di turunkan depan restoran. Sasuke setelah menurunkan Naruto di depan toko buku bergegas meninggalkanya. Lucu bukan? Tidak ada romantis atau percakapan basa-basi mereka berdua seakan boneka manekin yang di gerakan tali sesuai manipulator. (orang yang memainkan boneka tali. Kalau kita kenalnya dalang) Melihat mobil Sasuke sudah jauh Naruto melangkah menuju cafetaria yang cukup ramai dan memesan banyak makanan dan membuat siapa saja bingung apakah makanan itu habis di makan pria kecil itu.

Sasuke sejatinya juga lapar, selepas menurunkan Naruto dia pergi ke restoran Italia yang cukup mewah. Tak ada pikiran di dirinya mengajak Naruto makan. Yang ada di benaknya untuk apa? Belum tentu yang di ajak juga lapar seperti dirinya. (Ingin banget aku sebagai penulis mukul kepalanya pakai tongkat kasti) Puas makan Sasuke kembali ke kantor menyelesaikan tugas. Karin sebenarnya bingung dengan Sasuke. Sahabatnya itu seakan robot yang tak punya hati. Dalam diri Sasuke hanya di program khusus untuk bekerja tanpa memikirkan cinta dan kebahagian batinnya. Sungguh Karin berharap Naruto bisa merubah manusia robot itu menjadi manusia yang lebih baik. Juugo dan Suigetsu juga sependapat dengan Karin. Pernah sekali mereka mengajak Sasuke me bar dan menyewa wanita penghibur yang masih virgin spesial untuknya tapi yang di dapat Sasuke menatap wanita itu lalu memilih fokus pada minuman yang dia pegang. Godaan dan belaian dari para penghibur tak membuatnya bergairah. Gagal dengan itu mereka membawa Sasuke ke bar gay. Hasilnya sama saja gagal total. Akhirnya mereka menyerah dan memilih melihat dan mendukung apa yang di lakukan Sasuke.





















Trenggalek, 21 Juli 2022
Salam

Hany haibara

Seuntai doa untuk suamiku ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang