20. SHOOTER

24.8K 3.6K 2.3K
                                    

HAII SEMUANYA AKU UPDATE LAGI! Senengg gaaa?

SPAM GERALD SEBELUM BACA PART INI

Jam berapa kamu membaca part 20?

Hari inii Gama Maheswara ulang tahun ucapin Happy Birthday buat dia yukk🎂🎂❤️

Username/nama mana aja yang baca part ini

Berapa tingkat moodmu kali ini dari 1-100

Isi tiap paragrafnya dengan komentar-komentarmu yaa

"Bacanya pelan-pelan karena ada gue di sini. Ghandi Nathasena salam kenal semuanya," kata Ghandi.

"Udah kenal gue dari jaman purba. Mending kenal sama gue aja readers GeraldMarsya mau gak?" serobot Baron.

"Ready to read us?" tanya Gerald

20. SHOOTER

"Sebenarnya kamu sulit untuk jatuh cinta lagi atau justru sulit melupakannya?" — GeraldMarsya

Gerald mengejar seorang preman di depan SMA Liberty lalu melemparinya dengan kayu. Preman itu masih saja berulah mengambil upah dari beberapa pedagang. Gerald tidak suka jika ada seseorang yang mengambil paksa hak seseorang yang bukan miliknya.

"Lo kalau makan dari hasil ngerampas gitu enak?" tanya Gerald pada Jack.

"Lo gak liat tadi tuh Ibu-Ibu gendong anaknya yang masih bayi? Butuh makan butuh beli keperluan anaknya! Dia usaha, lah lo ngapain seenaknya ngambil punya orang?!" Gerald mencengkram kerah preman itu.

"Itu emang udah bagian gue!" Jack tak mau kalah.

"Udah salah nyolot lagi lo! Lo juga punya keluarga kalau yang terjadi tadi malah terjadi ke anak istri lo. Lo bakal seneng?!" tanya Gerald membuat Jack terdiam—berpikir.

"Kembaliin," perintah Gerald.

"Gak akan ini udah punya gue!"

Gerald memukul kepala preman itu dengan ganas membuat Jack meringis. Gerald lalu merampas lembar uang yang ada di kantung jaket Jack lalu menendang kaki Jack membuat Jack mengaduh. "Pergi lo sana ganggu aja. Lo gak ngebantu apa-apa di sini. Ngejaga enggak, buat aman juga enggak. Buat resah terus yang ada," ujar Gerald membuat Jack pergi karena kesakitan.

"Astaga makasi Nak," Ibu berkata penuh syukur.

Gerald berjalan ke pedagang tersebut dan memberikan uang yang tadi dirampas preman itu. Ia menatap khawatir anak yang ada digendongan Ibu tersebut. "Punya Ibu. Kalau ada yang gangguin Ibu cari saya ke SMA Liberty. Nama saya Gerald," ujarnya pada Ibu itu.

"Nanti dibawa teduh Bu anaknya," saran Gerald.

"Terima kasih Nak Gerald," ujarnya memandang anak laki-lakinya yang masih tidur.

Aksi heroik Gerald tak lepas dari pandangan Marsya yang berdiri di depan pagar SMA Liberty.

Bisa-bisanya Gerald memukuli preman bahkan di saat-saat seperti ini? Tapi tetap saja kepedulian Gerald itu sangat besar terhadap sesuatu meskipun wajahnya dingin dan sifatnya yang keras.

GERALDMARSYA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang