27. PELUKAN

15.8K 2.1K 649
                                    

Hayy kalian jam berapa kalian baca & buka part ini?

Biar gak silent riders inget vote, komen dan likenya yaa

[RAMEINS TIAP PARAGRAFNYA YUUU]

— Kasi spaman emot ❤️ di sini dong yang banyak yaa biar aku makin semangat lanjutinnya

27. PELUKAN

"Make sure you love yourself first."

Marsya yang sejak tadi tertidur membuka matanya perlahan. Ia melihat Gerald dalam keadaan gelap memantik gas besi menimbulkan api, menjaganya.

"Bangun juga kamu Sya," Gerald menyentuh pipi perempuan itu.

"Aku kok sama kamu Rald?"

"Kamu enggak inget?" Gerald bertanya. Marsya menggeleng. Ia lalu mencoba mengingat-ingat. Lalu Marsya teringat beberapa hal.

"Tadi kan aku sama Ghina. Kok bisa sama kamu?" Marsya lalu bangun, duduk tergesa.

Gerald yang melihat Marsya tergesa-gesa memegang pundak perempuan tersebut agar lebih berhati-hati karena baru mengingatnya. Napas Marsya berubah cepat. Ia menatap Gerald, ketakutan.

"You're drunk," ucap Gerald menatapnya teduh.

Marsya mengernyit. "Aku gak minum."

"Kata Ghina minuman kamu ada unsur alkoholnya."

"Tapi iya sih aku ngerasa ngantuk banget tadi. Bawaannya pengen tidur aja. Kepala aku pusing," Marsya memegang kepalanya. Mencoba untuk membuka matanya dengan lebar namun tetap saja sayu.

Gerald merangkum satu pipi perempuan itu dengan tangan besarnya. "God you're sexy when you're drunk."

****

Ketika sampai di rumah. Gerald melihat Veronica sedang bergegas keluar rumahnya sambil mengeratkan tas selempangnya, mungkin bertemu Papanya. Gerald terus memperhatikannya membuat Veronica terhenti.

"Gerald mau lewat sini juga?" Veronica membiarkan Gerald untuk lewat namun Gerald tak kunjung lewat.

Gerald hanya diam sambil menatapnya.

"Lo ngapain ke sini malem-malem gini?"

Veronica tersenyum. "Papa lo yang nyuruh. Kita ada perlu sebentar. Kenapa?"

Tak seharusnya Gerald bertanya ada perlu apa kan?

Karena itu jelas bukan urusannya.

"Malem-malem gini?"

"Dari tadi sore Rald. Cuman tadi sempet makan bentar." Veronica menunjukan wajah tampak senangnya saat ditanya. Karena sudah lama sekali Gerald tak seperti ini padanya.

"Orang yang paling seneng di sekolah karena Marsya dapet tuduhkan kaya gitu," Gerald menatap Veronica tepat di matanya. "Itu cuman lo."

"Kamu nuduh aku Rald?"

"Cuman nebak," Gerald mengendikan bahunya.

GERALDMARSYA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang