2. Gerald Tangkas Negara
Siap mengisi semua paragraf dengan komentar?
"Kamu harus tahu bahwa kamu memang pantas untuk dicintai karena siapa kamu. Bukan karena apa yang orang lain inginkan darimu." — Gerald Tangkas Negara
Welcome To Liberty High School
"Kira-kira Marsya marah gak ya sama gue?" tanya Gerald pada teman-temannya.
"Lo pikir aja sendiri Rald!" ujar Baron gemas. "Sabar Ron, Sabar. Sabar disayang Molly Ron," Baron cengengesan membuat Abang melotot padanya. Itu namanya cari ribut.
"Ampun Bang. Matanya jangan gitu dong. Ntar copot," ujar Baron tertawa.
"Copot ya tinggal pasang lagi lah. Ribet amat lu," balas Abang sensi.
Baron tergelak karenanya. "Marah-marah mulu nih dari tadi. Lagian kan seru tuh cinta segi empat. Gue, Molly, Reja, Abang. Wuih bakal jadi pertarungan akbar sepanjang sejarah SMA Liberty," ujar Baron cengengesan.
"Mulut lu Ron, Ron. Sebelum perang juga lo udah kabur. Kalah duluan dari Abang," ujar Ghandi.
"Gue aja adu panco sama Abang. Gue yang kalah. Lo jangan gaya-gayaan Ron kalau gak mau kenapa-napa. Gue gak punya lagi temen yang kaya lo. Yang bisa gue suruh-suruh ke kantin beliin gue makanan," ujar Nathan dengan teganya.
Baron mengambil sikap seperti orang sakit hati sambil memegang dadanya. "Ternyata selama ini kalian temenan sama gue ada maunya."
Ghandi tertawa karenanya. "Cocok lo jadi artis Ron. Dah sana buruan casting. Ntar kalau udah jadi artis. Kita bagi dua hasilnya."
"Oalah jancuk," ujar Baron kesal. "Gue yang capek-capek. Lo yang dapet duitnya."
"Mana mau Molly sama lo berdua. Molly aja sukanya sama Reja. RE JA," ujar Nathan.
"Tontonan gue pas bocah tuh. Pas lagi seneng-senengnya beli petasan depan rumah trus gue idupin biar yang di dalem rumah kaget," ujar Baron usil.
"Anak setan emang lu Ron," ujar Abang.
"Gue beli petasan kupu-kupu. Gue idupin. Malah gue yang dikejar," ujar Baron lagi.
"Gue lari dari rumah sampe ujung gang. Masih aja gue dikejar. Dendam kesumat tuh petasan sama gue," ujar Baron lagi.
"Lu aja yang bego ngidupinnya Ju," ujar Reja.
"Udah gitu tuh petasan meledak depan muka gue lagi," ujar Baron.
"Trus muka lu gimana?" tanya Leo kepo.
"Gak gimana-gimana. Tetep gini-gini aja. Kirain berubah ganteng jadi Lee Minho, Angga Yunanda, Jefri Nichol, Iqbaal Ramadhan, Shawn Mendes," ujar Baron.
"Kalau muka lu kaya gitu Ju. Betapa sombongnya lo pasti sama kita-kita," ujar Gerald.
"Woiyalah ada hal yang bisa gue banggain. Mak gue pasti bangga punya anak kaya gue. Cewek-cewek pasti pada mau sama gue," ujar Baron sudah merencakannya sejak awal.
Gerald Tangkas Negara. Orang-orang mengenalnya cowok yang sangat pintar. Padahal teman-temannya jarang melihat Gerald belajar. Tau-tau saja cowok itu terlahir sangat pintar bahkan saat guru menerangkan dan ketika cowok itu disuruh maju pun Gerald bisa menuntaskan seluruh soal yang harus dipecahkan hasil jawabannya oleh satu kelas.
"Tapi Rald yang tadi itu lo gak bener. Bukanya Marsya suka sama lo. Dia malah makin ngejauh dari lo Rald," ujar Abang pada Gerald.
"Sana minta maaf sama Marsya. Yang gentle lu Rald," ujar Gama pada Gerald.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALDMARSYA [SUDAH TERBIT]
Teen FictionGERALDMARSYA by PoppiPertiwi | Gerald Tangkas Negara. Semua orang mengenalnya dengan perawakan murid laki-laki bertubuh besar dengan gelar Ketua Geng sekaligus preman sekolah di SMA Liberty. Dia juga anak Ketua Mafia dari New York city yang sangat k...