Chapter 06

959 143 4
                                    

Ketika aku berhasil pulang dengan selamat, aku masuk ke dalam rumah lalu aku meninggalkan kunci mobilku di atas meja yang ada di dekat pintu.

Aku kemudian berjalan ke dapur dengan perasaan yang tidak yakin pada apa yang harus aku lakukan. Aku meletakkan tanganku di atas meja dapur untuk mencoba melepaskan diri dari pikiran beracun dan skenario mengerikan yang telah aku lihat.

Alice telah menyembunyikan sesuatu dariku.

Ada bagian dari kehidupannya yang tidak aku ketahui dan dengan informasi yang telah aku kumpulkan, itu membuatku bertanya-bertanya apa yang sebenarnya dia kerjakan.

Aku telah mengetahui tempat dimana Alice berada, pakaian yang dia kenakan, cara dia bertindak dengan orang-orang di sekitarnya, fakta jika dia ahli dalam menangani senjata dan membunuh seseorang tanpa penyesalan dan semua fakta itu membuatku mempertimbangkan kemungkinan jika Alice adalah seorang penjahat.

Semua yang aku lihat membuatku berpikir jika Alice mungkin seorang pengedar narkoba, atau bisa juga pekerjaanya lebih buruk dari itu.

Aku merasakan dingin yang tidak nyaman mengalir di tulang punggungku. Aku kemudian meninggalkan dapur dan mulai mondar-mandir di sekitar rumah dengan perasaan ragu sampai akhirnya aku ingat pakaian yang telah aku jemur di luar rumah dan aku segera pergi untuk mengambilnya.

Aku mengambil semua pakaian yang basah karena terkena hujan dan aku segera memasukkan semuanya ke dalam mesin cuci untuk dicuci lagi. Aku terus bergerak dengan gelisah dan terus berjalan di sekitar rumah dengan pakaianku yang basah kuyup.

Air mataku mulai bercampur dengan air hujan yang membasahiku, tapi aku tidak mempedulikannya saat tatapanku berhenti di sebuah bingkai foto yang tergantung di dinding dan di foto itu memperlihatkan aku dan Alice yang sedang tersenyum ke arah kamera.

Aku ingat foto itu diambil saat pagi hari dimana matahari baru saja menampakkan sinarnya. Ada awan tipis yang terlihat di langit biru dan ada laut lepas pantai hawai yang menjadi latar belakangnya. 

Aku masih ingat betapa menggelitiknya pasir pantai yang masuk di antara jari-jari kakiku dan aku ingat saat Alice membuat jejak dan menyuruhku untuk mengikutinya dengan kakiku.
 
Kami saat itu sangat senang melakukan Honeymoon di ulang tahun pernikahan kami yang ke tiga. Kami benar-benar santai saat menikmati lingkungan dan semua keajaiban yang bisa ditemukan oleh mata kami.

Aku ingat saat itu aku memandang wajah Alice cukup lama untuk memastikan jika aku benar-benar menyukai setiap detail dari dirinya. Tetapi sekarang, ketika aku menatap foto itu, aku menyadari jika aku tidak tahu semua detail tentang dia. Aku juga menyadari kemungkinan bahwa sudah lama dia telah menyembunyikan sesuatu yang tidak aku ketahui.

Salah satu pertanyaan muncul di benakku.

Sejak kapan Alice terlibat dalam situasi berbahaya itu? Apa dia sudah lama menjadi seorang penjahat? Apa ada sesuatu yang terjadi diantara Lima tahun pernikahan kami yang membuatnya memasuki dunia kriminal seperti itu?

Dan keluarganya? Apa mereka juga terlibat di dalamnya dan apa itu salah satu alasan mengapa aku sangat jarang melihat mereka? 

Aku melihat jam di dinding dan saat itu juga aku menyadari bahwa setengah jam lagi Alice akan pulang jika tidak ada hal buruk yang terjadi padanya.

Meskipun aku merasa sangat terluka dan marah karena dia telah menyembunyikan informasi itu dariku, namun aku berharap jika dia dalam kondisi baik-baik saja dan dia akan segera mengetuk pintu rumah kami.

Aku masih belum menerima telepon dari polisi dan aku belum menyalakan TV untuk menonton berita yang mungkin akan memberiku informasi tentang apa yang sebelumnya telah aku saksikan.

YOU LIE TO ME (GXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang