Keduanya berjalan menyusuri pantai sebentar lagi akan Matahari akan terbenam Arel merangkul mesra lengan xander, sudah seminggu mereka bahkan berncana akan menetap dan sedang mencari rumah sederhana dekat pantai Arel tidak mau rumah sebesar rumah Xander disana.
"Arel lapar tuan"
"Ya sudah, kita makan sekarang ini juga sudah jam makan malam"
Arel tersenyum manggut manggut mereka pergi ke restoran dekat pantai cukup ramai namun Arel baru beberapa suap ia bangkit berjalan terburu buru kekamar mandi Xander segera menyusul tidak biasanya Arel seperti itu.
"Arel...ya tuhan"
Xander melihat Arel memuntahkan apa yang ia makan dan cairan hingga wajahnya pucat, ia membantu Arel kembali kekursi lalu memanggil pelayan untuk membayar dan membungkus makanan yang bahkan belum disentuh Arel.
~~~~~~~
Ia tidur lelap wajahhya sangat pucat membuat Xander khawatir sesampai di hotel Arel muntah muntah lagi akhirnya hanya xander yang makan bukan Arel ia tidur lebih awal, ponselnya bergetar itu dari Rio ia pergi keluar kamar.
"Rio ada apa?"
"Mereka tertangkap Xander, mereka merusak karang dan menangkap ikan ikan langka rupanya pihak kepolisian sudah lama mencari mereka"
"Baguslah, aku berencana akan tinggal disini kami sedang memcari rumah sekarang ini"
"Wah kok jadi keterusan?"
"Alasan keamanan dan Arel tidak mau pulang ia sangat ketakutan lnaik pesawat terbang"
Xander terkekeh dan Rio terdengar tertawa keras
"Benarkah?"
"Ya ia terus menempel dengan ku sepanjang penerbangan, ia juga menangis"
"Mungkin ia tidak pernah sebelumnya"
"Ya ini pengalaman pertamanya setelah sampai ia merasa lebih baik"
"Semuanya baik baik sajakan?"
"Ya, hanya saja ia sedang sakit sekarang dan sudah tidur dari tadi"
"Apa kata dokter?"
"Tidak, ia tidak mau"
"Ya ampun, ya sudah aku harus pergi aku ada kencan"
"Dasar kau ini"
Xander memutuskan telpon dan kembali masuk menyusul Arel namun Arel tidak ditempat tidur ia terbangun dan muntah lagi ia menyusu Arel dan mengusap punggungnya.
"Sakit sekali"
"Apa yang sakit Arel"
"Perut dan kepalaku, tuan"
Arel menyandarkan tubuhnya yang goyah pada Xander dan tubuhnya langsung dibopong kembali ketempat tidur.
~~~~~~~~
Xander terbangun kesiangan Arel juga masih tidur mereka terbangun beberapa kali karena Arel terus muntah semalaman, Xander bangun hati hati dan pergi kekamar mandi.
Setelah mandi dan berpakaian Xander menelpon rumah sakit ia akan memeriksakan Arel ia takut sakit Arel semakin buruk, Arel terbangun.
"Ayo mandi, kita akan keluar kerumah sakit"
"Arel lemas tuan"
Xander membantu Arel ia menggendong dan bahkan memandikan nya, Xander menggendong Arel yang lesu dan pucat menuju parkiran hotel mereka akan kerumah sakit.
~~~~~~~~
Arel tersenyum meski wajahnya pucat namun ia bahagia mimpinya menjadi nyata dan Xander terkejut sekaligus senang mereka akan menjadi orang tua, sepanjang perjalanan pulang Arel terus mengusap perutnya yang masih datar karena baru seminggu.
"Jika kamu ingin seseuatu bilang ya jangan ditahan"
"Ya tuan, gimana kalau kita kasih tahu bibik dan Rio"
"Oh iya semalam Rio menelponku memberi kabar terbaru tentang mereka"
"Apa?"
"Mereka ditangkap karena pengrusakan karang dan penagkapan hewan air yang langka Arel"
"Mereka melihatku menangkap basah mereka menangkap ikan ikan itu dan melepaskan tangkapan mereka"
Wajah Arel menjadi murung
"Aku tidak bisa membiarkan mereka menangkapi teman teman kecilku, tapi aku kehilangan segalanya"
Xander menepikan mobilnya dan memeluk arel yang menangis ia merindukan orang tua dan saudaranya yang tewas saat melindunginya.
"Sekarang Arel punya aku, bibi dan Rio kan? Arel tidak sendirian kita ambil hikmahnya saja dan saat ini kita fokis pada baby kita"
Arel mengangguk ia masih sesegukan.
~~~~~~~~~
Darah larut di air teriakan dan pekikan tajam sebuah benda tajam menghujam tubuh yabg tidak berdaya dan suara senjata api beberapa kali terdengar, mata tanpa ada cahaya kehidupan memandang nya tewas karena melindunginya
"Arel bangun ya tuhan....Arel bangun"
Ia mendengar suara Xander memanggil ia berenang kearah suara, ia terbangun langsung duduk dan memeluk xander yang duduk disampingnya ia menangis kejadian hari itu terulang didalam mimpinya, Xander membantu nya minum dan kembali membaringkan Arel.
"Arel tidak mau tidur"
Cicitnya ia takut akan bermimpi buruk lagi.
"Nanti Arel bisa sakit dan babynya juga sakit, kita berdoa ya sebelum tidur agar tidak mimpi buruk lagi"
Arel mengangguk dan Xander menuntunnya berdoa hingga akhirnya ia mau tidur terkadang Xander merasa ia menjadi seorang ayah untuk anak anak.
Tbc