10

518 32 0
                                    

Wajah Arel murung ia mau menangis sekarang pelayannya menghampiri Arel memegang pakaian kotor Xander ada noda lipstik disana air matanya mengalir pelahan baru juga kemarin Xander sangat manis padanya sekarang ia mengalami hal buruk dan pelayannya mengusap lengannya Arel menyerahkan pakaian itu pada pelayan Xander sendiri sudah pergi pagi pagi, Arel terduduk perutnya sakit lagi ia selonjoran di sofa mengusap perutnya berharap rasa sakit sedikit berkurang.

Tubuhnya yang kecil sangat kontras dengan perut besar nya.

"Bik, Arel jelek ya sekarang"

"Eh kenapa, tuan muda Arel manis kok dan cantik seperti biasanya"

"Begitu ya bik, tapi kenapa tuan Xander nakal apa ia bosan dengan Arel?"

"Mungkin ada yang mengerjai tuan Xander sengaja ingin membuat tuan muda cemburu"

Arel diam ia tidak puas dengan jawaban pelayan ia merasa sudah cukup ia akan bertanya nanti.

~~~~~~~~~

"Tuan, apa....tuan menyukai orang lain"

Xander berbalik memandang Arel dan Arel memperbaiki dasi Xander.

"Apa maksudmu, Arel?"

"Arel tidak apa apa jika anda menyukai wanita diluar sana tuan, tapi...."

"Aku tidak selingkuh jika itu yang kau pikirkan Arel, aku hanya mencintaimu"

"Ada bercak lipstik dikemeja tuan"

Xander memegang keras tangan Arel menatapnya tajam.

"Kau tidak percaya padaku, aku bahkan tidak tahu darimana lisptik itu berasal aku lelah aku lakukan semua untukmu bagaimana bisa kau pikir aku sering diluar sana?"

Ia menghempaskan tangan nya membuat Arel tersentak Xander pergi Arel menangis sesegukan berkali kali kali ia menyeka air matanya berharap tangisnya berhenti, Arel memegang perutnya nafasnya sesak.

"Bik"

Are teriak ia memegang perut besarnya yang sudah tujuh bulan, pelayan tergopoh gopoh ia lihqt Arel sudah terduduk ada genangan darah membuat Pelayan panik xander baru saja pergi

"Sakit bik"

Rintihnya disela tangisnya

"Kita kerumah sakit tuan muda"

Ia mengangguk berdiri di bantu pelayan ia sudah hampir kehilangan kesadarannya.

~~~~~~~~
Wajahnya sangat pucat ia kehilangan banyak darah sial darahnya Arel langka setelqh sana sini mencari berhasil mendapatkan darah yang sama, pelayan wanita duduk melihat tuan nya.

"Bik, bagaimana dengan Arel"

"Menurut tuan?"

"Bik aku tidak ingin bermain teka teki"

"Keadaan tuan muda dan bayinya kritis, hampir saja kehilangan bayinya"

Xander masuk ke dalam kamar rawat ia mendekat apa ini karena apa yang ia lakukan Xander terduduk di kursi dekat tempat tidur semua alat ini.

"Maafkan aku Arel, maaf kan ayah"

Xander mencium pipi Arel yang pucat dan perutnya, Arel membuka matanya memandang wajah Xander tanpa ekspresi hanya air mata saja tanpa berkata apapun.

"Arel sayang, maafkan aku sungguh aku tidak mengkhianatai Arel itu hanya ulah mereka yang usil mereka tahu aku sudah menikah"

Arel hanya diam lalu memejamkan matanya ia merasa sangat lelah ia memalingkan wajah dan kembali tertidur, Xander semakin merasa bersalah saat pelayan cerita Arel berkeluh kesah apa ia tidak menarik lagi dan lain lain kemarin.

"Aku melupakan kalau ia membutuhkanku bik, aku akan mendampinginya sampai ia melahirkan memperbaiki hubungan kami"

Pelayan itu diam ia hanya pendengar bagi majikannya.

~~~~~~~~

"Arel akan melahirkan hari ini tuan Xander, mengingat keadaan nya ini akan membahayakan keduanya dan kami butuh persetujun anda"

"Lakukan dan selamatkan keduanya dok, saya mohon"

"Sakit"

Ia terbangun Xander memegang tangan Arel erat ia harap Arel tidak mersakan sakit dan terisak memegang perutnya wajahnya sembab dokter segera datang ia meminta Xander keluar dan namun Arel merengek ia mau memaksa agar Xander tetap menemani dan dokter setuju namun harus mengenakan pakaian steril khusus, mata Arel tidak lepas dari Xander dan ia sesekali mencium bibir Arel agar Arel pikiran nya fokus pada nya hingga ada tangis bayi terdengar dan Xander menggendong bayi itu dan menunjukkan pada Arel keduanya menangis bahagia.

~~~~~~~~~~

Arel sangat bahagia dan rumah tangga nya terselamatkan oleh perjuangan nya dan ada Hannah serta Rio juga rumah jadi ramai, semua orang orang yang menyayangi nya ada di sekeleiling nya.

"Lihat dia, kau membuatnya bahagia"

"Ya, seharusnya aku tidak melukai hatinya ia terlalu rapuh dan ia semakin membuat ku mencintainya"

"Xander, jika ketemu satu berikan padaku ya?"

Xander tertawa dan menyeruput keduanya lalu bergabung dengan Arel dan bayi perempuan mereka yang cantik mewarisi wajah Arel.

End

Merman (Novel) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang