chapter 7

1.3K 207 17
                                    

Membayangkan ekspresi Sejun dan Hajun ketika mereka tahu bahwa mereka memiliki seorang Ayah yang ingin bertemu dengan mereka sempat membuatnya terharu.

Yedam juga sudah mempertimbangkan untuk membangun rumah tangga dengan Haruto kalau pilihan ini dipersembahkan padanya.

Tapi apa yang didapatkannya? Haruto bahkan tidak tinggal di benua yang sama dengan mereka.

Itu berarti, Haruto di Jakarta hanya untuk liburan, yang mengindikasikan bahwa dia harus kembali lagi ke Amerika.

Lalu apa yang akan terjadi dengan anak-anaknya setelah Haruto pergi?

Sejun dan Hajun tidak akan bisa mengerti kenapa seseorang yang memperkenalkan diri sebagai Ayah mereka tiba-tiba menghilang begitu saja.

Anak-anaknya berhak memiliki Ayah full-time yang bisa menghabiskan setiap harinya dengan mereka. Dan kalau Haruto tidak bisa memberikan ini semua, lebih baik tidak usah sama sekali.

Yedam sampai di depan gerbang sekolah anak-anaknya, dia turun dari mobil dan ketika tatapannya terkunci pada Sejun dan Hajun, dia langsung berlari memeluk mereka dengan sangat erat.

"Mama, aku nggak bisa napas!" protes Sejun dengan suara agak teredam.

Yedam terkekeh lalu melonggarkan pelukannya, tapi dia menolak melepaskan mereka.

"Mama sayang banget sama kalian." kata Yedam sambil tersenyum menatap anak-anaknya.

"Aku juga sayang sama Mama.." balas Hajun.

"Aku yang paling sayang sama Mama!" timpal Sejun tidak mau kalah, yang dibalas pelototan dari Hajun membuat Yedam tertawa terbahak-bahak.

~~~^^~~~

Yedam baru saja turun dari mobil dan melambaikan tangannya kepada Jisoo yang sedang sibuk menyirami tanamannya di halaman depan.

"Mama!" panggilnya, tapi Yedam sadar bahwa perhatian Jisoo tidak tertuju padanya.

Yedam belum sempat menoleh untuk mencari tahu apa yang menarik perhatian Jisoo ketika mendengar suara seseorang di belakangnya.

"Yedam, kita belum selesai bicara!"

Yedam terkejut, dia segera menoleh dan menemukan Haruto sedang bergegas ke arahnya.

"Halo, Om Haruto!" sapa Sejun yang sudah keluar dari dalam mobil.

Yedam merasa seperti sedang berkhayal melihat pemandangan di depannya ini.

Bagaimana Haruto bisa ada di sini? Apakah dia mengikuti dari restoran tadi?

Tapi karena terlalu kaget, tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya untuk mengemukakan semua pertanyaan ini.

Haruto yang mendengar sapaan itu langsung berhenti melangkah dan berjongkok di depan Sejun.

"Halo, kamu pasti Sejun." sapa Haruto sambil tersenyum.

Sejun langsung mengangguk dengan antusias. "Iya, kok tau?"

"Tau dong." balas Haruto, dia mengulurkan tangannya untuk mengacak-acak rambut Sejun.

Haruto mengalihkan perhatiannya kepada Hajun, yang berdiri ragu di belakang Sejun.

"Kamu pasti Hajun, kembarannya Sejun."

Hajun mendekati Haruto dengan langkah pasti, berhenti sekitar setengah meter darinya untuk mengulurkan tangannya.

"Hajun."

Hilang sudah jejak anaknya yang pemalu kalau diminta berkenalan dengan orang baru.

Haruto segera meraih tangan Hajun yang ada di depannya. "Watanabe Haruto."

Little Secret - [harudam] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang