chapter 8

1.3K 204 14
                                    

Haruto perlahan-lahan menghirup teh yang dibuatkan untuknya sambil memikirkan perkataan Jisoo, mungkin dia harus benar-benar mempertimbangkan rencana untuk menikahi Yedam.

Haruto memang pulang ke Jakarta dengan rencana untuk mencari Yedam, membuatnya jatuh cinta kembali padanya, sebelum menikahinya.

Tapi rencananya ini buyar setelah semuanya jauh lebih rumit dengan keberadaan Sejun dan Hajun. Karena sekarang, Haruto bukan saja harus meyakinkan Yedam, tapi juga anak-anaknya.

"Aku tebak kamu di Jakarta cuma untuk liburan?"

Yedam membuka percakapan sambil melirik Haruto yang kelihatan mendengarkannya dengan seksama.

Haruto menggeleng. "Nggak juga."

"Sambil kerja kalo gitu?"

Haruto sekali lagi menggeleng, membuat Yedam kebingungan.

"Jadi kamu di Jakarta ngapain?"

"Aku pulang ke Jakarta sebenernya untuk nyari kamu. Untuk minta maaf, dengan harapan kamu mau maafin aku. Dan mungkin.. kita bisa coba mengenal satu sama lain lagi."

Haruto berhenti sejenak untuk menyesap tehnya, dan menghela napas.

"Tapi itu sebelum aku tau tentang Sejun dan Hajun. They are great kids, Yedam. Aku bisa liat mereka sayang sama kamu dan begitu juga sebaliknya. Makasih ya karena kamu udah ngebesarin mereka dengan baik."

Haruto tersenyum tulus, kata-kata yang tadi itu murni dari hatinya yang paling dalam. "Aku pengen banget berbagi tanggung jawab sama kamu sekarang, itu pun kalo kamu setu--"

"Kapan kamu harus balik ke Amerika?" sela Yedam langsung pada intinya.

"Aku baru aja perpanjang cutiku sampe bulan depan."

Yedam tersenyum meremehkan. "Jadi kamu cuma ada waktu sebulan?"

Haruto mengetuk-ngetukan jarinya di meja, dia terlihat gugup ketika mengatakan, "Iya."

Melihat keraguan di mata Yedam membuat Haruto menjadi panik.

"Aku berharap bisa ngegunain waktu sebulan itu buat mengenal Sejun dan Hajun lebih jauh lagi."

"Dan kalo aku mutusin satu bulan itu nggak cukup, apa yang bakal kamu lakuin?" tanya Yedam dengan nada menantang, dia hanya ingin tahu seberapa serius Haruto pada anak-anaknya.

"Aku bakal resign dari kerjaanku di Chicago dan balik ke Jakarta."

Haruto melotot kaget dengan kata-katanya sendiri yang keluar begitu saja dari mulutnya.

Apakah dia benar-benar akan melakukannya?

Ini sama sekali tidak ada dalam agendanya ketika dia merencanakan pembicaraannya dengan Yedam seminggu belakangan ini.

"Kamu bakal ngelakuin itu?" tanya Yedam yang sekarang sama terkejutnya dengan pernyataan Haruto.

Tidak ada lagi waktu untuk berpikir bagi Haruto, karena kalau dia memang serius untuk memperbaiki hubungannya dengan Yedam, dia harus melakukan ini dari sekarang.

Dengan satu tarikan napas, Haruto mengangguk pasti.

"Kerjaan akan selalu bisa dicari di mana pun, tapi aku nggak mau lagi ketinggalan kesempatan buat jadi bagian dari kehidupan mereka."

~~~^^~~~

"Om Haruto beneran bakal ngajarin kita berenang?" tanya Sejun dengan mata berbinar-binar.

"Iya sayang, kan dia udah janji."

Yedam masih tidak percaya bahwa Haruto menjanjikan ini kepada anak-anaknya. Yang dia lebih tidak percaya lagi adalah betapa antusias anak-anaknya saat mendengar Haruto yang akan ikut berenang bersama mereka hari ini.

Little Secret - [harudam] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang