chapter 9

1.2K 183 19
                                    

Untuk menebus kesalahannya, Yedam memperbolehkan Haruto menjemput anak-anaknya dari sekolah dan membawa mereka ke rumah orangtuanya.

Haruto menghembuskan napas lega karena bisa mendapatkan Sejun dan Hajun kembali setelah Mamanya menguasai mereka selama dua jam.

"Om Haruto, aku laper." bisik Sejun padanya.

"Kalian mau makan apa?"

"Nasi." jawab Hajun.

"Pake sup bayam." sambung Sejun.

"Nasi sama sup bayam?"

Haruto tahu nasi akan selalu tersedia di dapur, tapi dia tidak yakin tentang bayam dan segala macam bahan yang dibutuhkan untuk membuat sup.

"Kalo gitu ayo kita ke dapur."

Haruto membuka lemari es dan mengucapkan syukur ketika menemukan bayam yang kelihatan masih segar, dia juga mengeluarkan bawang putih, dan seledri sebagai bahan tambahan.

"Om Haruto." panggil Hajun ketika dia dan Sejun mencuci sayuran itu.

Haruto menoleh ke arah mereka. "Iya?"

"Nenek yang tadi itu Mamanya Om Haruto, ya?"

Haruto mengangguk. "Iya, kenapa?"

"Gapapa, Nenek itu baik banget sama kita."

Haruto tidak bisa menahan senyumnya saat dia mendengar kepolosan dari pernyataan itu.

"Berarti nanti kalian mau main ke sini lagi?"

Sejun dan Hajun mengangguk dengan senyum lebar.

"Kalo Ayahnya Om Haruto ada di mana?" tanya Sejun kali ini.

Haruto mengeluarkan wadah dari dalam lemari untuk menaruh sayuran yang sudah dicuci sebelum menjawab pertanyaan mereka.

"Ayahnya Om masih di kantor."

"Om, gimana sih rasanya punya Ayah?"

Pertanyaan dari Sejun itu terlalu tiba-tiba hingga membuat rasa bersalah kembali meremas hatinya.

Haruto memikirkan jawabannya sebaik mungkin, karena pertanyaan itu mungkin terdengar mudah, tapi untuk memberikan jawaban yang bisa dimengerti oleh anak berumur tujuh tahun, tidaklah mudah.

"Kalian tau gimana Optimus Prime selalu bisa ngebuat kita ngerasa aman?"

Sejun dan Hajun mengangguk.

"Ya itu yang Om rasain tentang Ayahnya Om."

"Aku juga mau punya Optimus Prime yang ngejagain aku. Tapi gapapa, soalnya Ayah aku udah tenang di surga." gumam Sejun sambil tersenyum ke arahnya.

Haruto jadi menyesali keputusannya untuk membiarkan Yedam menunda memberitahukan anak-anak tentang identitasnya hingga waktu yang dinilai tepat olehnya.

Karena lebih dari apa pun juga, dia ingin mendengar Sejun dan Hajun yang memanggilnya Ayah, bukan Om Haruto seperti sekarang.

"Om Haruto istrinya di mana?"

Haruto hanya bisa berkedip mendengar pergantian topik secepat ini.

"Om nggak punya istri."

"Kalo pacar?"

Haruto tertawa kecil. "Nggak punya pacar juga."

Hajun terdiam, sebelum berkata, "Mama juga nggak punya pacar."

"Om Haruto mau nggak jadi pacarnya Mama?" celetuk Sejun.

Haruto terkekeh, dia rasanya ingin langsung mengangguk di hadapan anak-anaknya.

Little Secret - [harudam] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang