chapter 14

1.8K 186 36
                                    

Haruto menunggu kedatangan Yedam dan anak-anaknya dengan sedikit tidak sabar. Pesawatnya akan berangkat sejam lagi dan dia seharusnya sudah melewati imigrasi sekarang.

Tapi, Haruto tidak bisa melakukannya karena masih menunggu kedatangan keluarganya. Dulu, kalau mendengar kata keluarga, yang terlintas di kepalanya adalah Papa, Mama, dan Asahi.

Tapi kini, kata itu berkonotasi pada Yedam, Sejun dan Hajun dalam hidupnya.

Haruto tahu bahwa besok anak-anaknya masih sekolah, oleh sebab itu dia sempat menawarkan untuk mampir ke rumah Yedam dan berpamitan dengan anak-anaknya tapi Yedam bersikeras akan menemuinya di bandara saja.

Setelah beradu argumentasi, akhirnya Haruto menuruti rencana Yedam dan kini dia menyesali keputusannya itu.

Untuk yang kesekian kalinya, Haruto menelepon ponsel Yedam yang tetap tidak menjawab panggilannya.

Apa sesuatu terjadi pada Yedam dan anak-anaknya, sehingga mereka terlambat datang?

"Haruto, tenang. Mereka bakal sampe sebentar lagi." ucap Asahi, yang mengantarkannya ke bandara.

Haruto menidurkan kepalanya di atas meja kafe dengan kedua tangannya yang dijadikan bantal.

"Ayah!"

"Ayah!"

"AYAH!"

Haruto mendengus kesal mendengar suara anak kecil itu yang semakin keras memanggil Ayahnya.

Ke mana sih Ayah anak itu? Apa dia tuli sampai tidak bisa mendengar anaknya memanggil-manggil dari tadi?

"Apa sih?" geram Haruto pada Asahi yang menarik-narik bahunya.

"Mereka di sini."

Suara Asahi membuat Haruto akhirnya duduk tegak lagi. "Siapa?"

"Anak-anak lu, tolol." omel Asahi sambil menunjuk satu titik di kejauhan.

Haruto mengikuti arah telunjuk itu, dia menemukan Sejun dan Hajun yang sedang berlari ke arahnya.

"AYAH!" teriak mereka bersamaan.

Untuk beberapa detik, Haruto hanya bisa berdiam diri, tidak memercayai penglihatan dan pendengarannya.

Apakah Sejun dan Hajun memang ada di sini dan baru saja memanggilnya 'Ayah'?

"Ayah!"

Haruto tahu dia tidak sedang berhalusinasi saat Sejun dan Hajun memeluknya dengan sangat erat.

Selama ini Haruto selalu mencoba meyakinkan dirinya bahwa mereka perlu waktu untuk mulai memanggilnya 'Ayah', tapi semua itu tidak penting sekarang.

Yang penting adalah mereka di sini, memeluknya seakan-akan mereka tidak pernah mau melepaskannya lagi.

~~~^^~~~

Yedam mencoba menahan rasa haru yang dia rasakan saat mendengar Sejun dan Hajun memanggil Haruto dengan sebutan Ayah untuk pertama kalinya.

Tidak ada orang lain yang lebih pantas dipanggil 'Ayah' oleh Sejun dan Hajun kecuali Haruto. Dan dengan begitu, Yedam merasakan dirinya semakin jatuh cinta lagi pada Haruto.

Apa yang telah dia lakukan selama ini?

Mencoba menjauhkan Haruto dari hidupnya?

Mencoba melawan perasaannya?

Sekarang setiap kali Yedam memikirkan tentang membagi hidupnya dengan seseorang, yang terlintas di pikirannya adalah Haruto.

Yedam mencintai Haruto dengan seluruh hati dan jiwanya, dan dia tahu Haruto merasakan hal yang sama.

Little Secret - [harudam] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang