Mencintaimu memang sulit, menaruh rasa padamu memang semenyakitkan ini, ya?
Bahkan, sekian purnama lamanya tak mampu menghapus jejakmu yang terus berlalu lalang dalam pikiran.
Jauh.
Jauh memang bila berekspetasi bahwa kita dapat merangkai kisah yang sama.
Untuk sekadar berbicara saja terlalu mustahil.
Raga ini tak pernah bisa menggapai kepunyaanmu, namun hati terus saja memanjat harap nan tinggi.
Ironinya aku terus tenggelam didalamnya. Terus menempuh hari hidupku dengan perihal rahasia abadi mengenai rasa tentangmu.
Dan bodohnya,
kau tak kan pernah bisa membalasnya bahkan saat aku berani menunjukkan cinta itu padamu, rasanya terlalu mustahil untuk mendapat pengertianmu.
Kau terlalu tinggi untuk kugapai, dan akhirnya lagi dan lagi, aku hanyalah orang bodoh,
yang mati terbunuh perasaanku sendiri.-HeartSpoken»
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Spoken
PoetryIni bukan kumpulan kata yang dirangkai seindah mungkin, melainkan hanya deretan baik sederhana yang ditulis menggunakan pena hati untuk mengucapkan sesuatu yang menggenang dan tak sempat terucap.