Niki pernah mengatakan jika hidupnya hanya untuk menjadi nomor satu. Baik itu di sekolah, rumah, bahkan di mana pun dia menginjakan kakinya. Tetapi, dia mengatakannya dengan getaran yang membuatku berantakan. Malam itu, di bawah langit yang sama dan di atas rumput yang sama, untuk pertama kalinya aku melihat Niki serapuh dan seringkih itu.
Ketika aku mengatakan hal ini, kau akan tahu betapa berharganya dia untukku. Sampai-sampai suaranya yang lirih saja sudah mampu membuat hatiku terkoyak. Kupikir selama ini dia baik-baik saja. Senyum dan tawanya selalu terlihat cemerlang bahkan jika aku menatapnya dari kejauhan. Tapi ternyata, lembaran kesedihan miliknya baru saja kutemukan di malam itu. Setelahnya, Niki pergi. Menghilang dan mungkin tak kembali.
"Kini, aku seperti ngengat yang sekarat. Lalu, aku harus bahagia katanya?"
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Anathema
Fanfiction"Jika aku tak kembali, sebaiknya hiduplah dengan kebahagiaan. Namun, jika kau tidak melakukannya, aku akan kembali dengan seluruh hidup yang aku punya." "Untuk apa?" "Mungkin untuk menjalani kutukan bersamamu," 25/01/22 Author's note: Ini bukan cer...