11

428 80 4
                                    

Suasana great hall hening. Anak slytherin yang terkejut dan anak asrama lain yang penasaran hanya melihat diam sebelum...

"Mudblood?

In slytherin?"
Draco disamping kananku protes. Dan sekarang anak-anak asrama lain tahu permasalahannya apa.

"Calm down Draco,
Mungkin aku keliru" kataku walaupun tak ikhlas mana mungkin aku keliru.

"Tapi kau tau sendiri, kau mana mungkin keliru" katanya lalu diangguki yang lain.

Kan benar mana mungkin aku keliru. Aku pun menatap Zabini yang duduk dihadapan ku. Tapi dia hanya mengangkat alis bingung.

"Lebih baik tanya saja anaknya langsung mate" Zabini menimpali.

"Kau saja yang tanya" dia menunjuk padaku dan lagi diangguki yang lain.

Hahhh, yah baiklah.

"Kristein, duduklah disini" aku menunjuk sebelahku.

Aku memberi kode pada anak di sebelahku untuk bergeser.

"Namaku Arlynx Black. Kedua orang tua ku pureblood" kataku lalu memberi wajah bertanya menyuruh dia menjawab sama persis.

Nak jika kau melihat kode ku kuharap kau mengerti untuk masa depanmu. Aku berpikir dengan cemas, pasalnya anak ini kurus sangat kecil mungil. Sepertinya jika disentil saja langsung terbang ke danau hitam.

"Namaku Jessica Kristein, kedua orang tua ku emm

Muggle" jawabnya.

Hahhh

Tamat lah riwayatmu Kristein. Untuk para pureblood aku itu masih mending singkatnya dihadapan mereka aku itu yang paling payah membully.

Lihatlah mereka menatapmu tajam dan jijik.

"Stt, berhati-hati dalam berkawan" kataku berbisik padanya sambil memperlihatkan senyum prihatin.

Selesai makan malam aku langsung bergegas dan membuka pintu kasar.

Brakk!

"Ini gila kau bayangkan muggleborn di slytherin"

"Kuharap kau tenang mr. Black"

"Sorry prof aku itu mengkhawatirkan dia, bisa-bisa dia memilih tidur di danau hitam daripada kamarnya"

"Wah itu apa itu ramalan"

Hahh

Percuma mengadu pada kepala asrama. Dilihat sepertinya dia juga tak suka pada orang kelahiran muggle.

Aku menangkupkan tangan dan berdoa dalam hati untuk Kristein itu.


°°°

Paginya para murid dan hantu ribut bergosip antara muggleborn di slytherin atau Weasley dan Pottah yang hampir dikeluarkan karena melanggar hukum penggunaan sihir dibawah umur.

Kulihat si Kristein juga sepertinya sudah mulai dirundung. Dia memilih sarapan duduk bersama temannya di asrama Hufflepuf daripada di asrama slytherin.

Baiklah tahun ini bukan dia fokusmu Arlynx! Kau harus tau ada kejadian apa tahun ini.

"Btw sudah diputuskan Lynx" kata Draco tiba-tiba.

"Hmm?" aku melihat dia yang duduk dihadapanku sambil mengangkat satu alis.

"Walaupun nanti kita di test, mereka bilang itu hanya formalitas.

Kita bisa langsung masuk"

"Hahhh Draco, sebenarnya aku tak ingin ikut"

"Kau harus! Flint bilang kau bagus dalam strategi"

Bagaimana dia tau? Yah terserah. Aku mengedikkan bahu lalu menyeruput teh ku.


°°°

Hari ini pelajaran pertama adalah herbologi. Anak tahun kedua semua asrama memasuki rumah kaca ketiga.

"Good morning class" prof itu masuk dan menyapa tapi tak ada yang menanggapi. Sebenarnya aku ingin menanggapinya tapi aku malas membuka bibirku dan mengeluarkan suara.

"Good morning class!" katanya lebih keras, hehe itu lucu.

"Good morning prof. Sprout" jawab kelas serempak. Baiklah namanya prof. Sprout jangan lupa kau Arlynx.

Prof itu bertanya tentang tanaman mandrakes. Aku tau jawabannya aku mempelajari itu saat berumur 8 tahun tuh. Tapi balik ke awal, aku malas membuka bibir dan mengeluarkan suara jadi aku diam saja.

Granger menjawab dengan lengkap dan mendapat 10 angka untuk griffindor. Yah tak masalah bagiku, tapi seban ini menyikut perutku menbuatku mengaduh.

"Aduh, apa masalahmu cousin" kataku sambil mengelus bagian perut yang terkena sikutnya tadi.

Tapi dia malah menyikutku lagi kali ini lebih pelan. Mungkin memberi tahu atensi mereka menuju kami sekarang.

Aku pun melihat sekeliling dengan datar, lalu mengangkat satu alis bermaksud bertanya 'apa?'.

Tapi mereka malah memalingkan muka takut-takut. Memang wajahku menyeramkan? Perasaan saat aku bercermin, cermin pun insecure melihat ketampanan ku ini.

Lalu prof. itupun melanjutkan pelajaran dan menyuruh kami memakai penutup telinga.

Dia mencabut tanaman itu dan terlihat, iw menjijikan sepertinya aku memang takan menyukai pelajaran ini.

Kami mulai mempraktekan apa yang diperlihatkan prof. siapa nama nya tadi? Yah begitulah. Nevile dinyatakan lemas. Hahh ada ada saja dia ini. Sementara jari Draco tergigit tanaman itu setelah dia bermain-main dengan bagian mulut yang merengek seperti bayi itu.

Aku tertawa terbahak-bahak meskipun takan terdengar yang lain. Tapi tetap saja sepertinya baru kali ini mereka melihat aku tertawa lebar.

Aku yang mengerti mereka memperhatikan pun langsung berdehem dan berwajah datar seperti biasa.




°°°

S

ekarang waktu makan siang. Cukup sepi di meja slytherin, tak ada yang memulai percakapan jadi aku menikmati makananku sambil melihat sekeliling.

Atensiku melihat trio griffindor itu. Kulihat Weasley sedang menyelotip tongkatnya. Apa itu patah? Atau hanya hiasan? Semoga saja itu hiasan, jika itu patah bisa saja sihir yang diucapkan Weasley berbalik padanya.

Lalu tiba-tiba ada anak tahun pertama sepertinya, memotret Pottah dengan tiba-tiba. Itu mengingatkanku pada cerita Draco, dia bilang saat di Diagon Alley Pottah juga foto bersama orang narsis itu agar dia ditempatkan di halaman depan. Itu membuatku tersenyum miris.

Segitunya

Owl tua terbang sendiri menuju meja griffindor. Aneh bukankah belum waktunya orang-orang mendapat surat? Lalu owl itu mendarat dengan tidak etis dan menabrak makanan di depannya itu membuatku dan anak-anak yang lain tertawa.




Tbc..
Voment🔥

Sirius Son ɪɪ (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang