21

411 69 6
                                    




Banyak yang terjadi ya tahun kedua ini. Kalau begitu ayo jadikan tahun ketiga juga petualangan yang menyenangkan.

Jika biasanya si Voldy yang berulah, sekarang... Ayo giliran kita^^

Aku sudah tiba di peron 9¾, aku berjalan keluar lalu bertemu dengan si Kristein yang berjalan menunduk sepertinya efek perundungan ya.

"Pulang lalu berlatihlah menyiapkan mentalmu untuk tahun berikutnya Kristein" kataku lalu berjalan mendahului dia dan tak berbalik untuk melihat ekspresinya.

Seharusnya aku pulang ke kediaman. Tapi sekarang tidak, aku mau berjalan-jalan terlebih dahulu.

Aku sampai di gang sempit gelap yang terjepit gedung-gedung tinggi. Aku kesana dan melihat ada patung anak kecil yang menunggu di ujung gang.

Hanya patung berdebu biasa bagi para muggle, tetapi itu adalah gerbang menuju dunia sihir. Lebih tepatnya dunia gelapnya.

Seperti Knoctrum Alley tapi lebih lengkap. Yang membuka usaha bahkan kriminal-kriminal. Ada juga mantan pelahap maut.

Yah dilihat dari tampak depan memang menyeramkan. Tapi sudah kubilang, disini lengkap.

"Apa yang kau cari anak muda?"

Seseorang bertanya, dari tampangnya dia seperti tidak mandi seminggu.

Aku hanya mengacuhkan dia. Lalu kembali berjalan dan berjaga-jaga jika ada orang yang mengenaliku.

Sebenarnya apa yang aku cari? Ntahlah. Aku sering kesini kok tak usah khawatir.

Kling

Bel berbunyi saat aku membuka pintu toko yang dari tampangnya hanya toko ramuan biasa.

"Halo tuan! Sudah pesan atau mau memilih?" Kata penjaga toko dengan senyum ramah.

"Aku sudah pesan air mata naga dengan wadah cangkir troll"

Lalu orang yang bertanya tadi merubah ekspresi nya menjadi serius.

"Atas nama siapa?"

"Ai"

"Lewat sini tuan"

Aku mengikuti dia. Kulihat saat dia pergi ada yang menggantikannya.

"Kalian sibuk ya"

"Yah akhir-akhir ini"

"Syukurlah usaha kalian lancar" kataku dengan senyum miring.

Dia membalas dengan tersenyum miring juga.

"Tuan kami sudah menunggu di dalam"

Kami sampai depan pintu lalu dia mengetuk pintu itu. Setelah ada persetujuan dari dalam dia membuka pintu itu.

"Silahkan tuan"

"Terima kasih"

Aku pun masuk dan melihat-lihat isi ruangan. Yah hanya ruangan kerja biasa tak ada yang spesial kecuali aku yang didalamnya haha.

"Ah lihat ini Lynx kecil kita sudah remaja!"

"Hentikan omong kosong mu Ray,

Mana barang yang kuminta"

"Astaga kau tak ingin menghapus rindu dengan kakakmu?"

"Hahh, ya aku merindukanmu sudah kan? Lagipula apa-apaan kakak itu" kataku dengan wajah datar sementara dia hanya terkekeh.

"Baiklah-baiklah tunggu sebentar" katanya dengan ramah. Lalu pergi ke ruangan sebelah.

"Aku tak percaya orang konyol sepertimu menjadi ketua guild" kataku sambil duduk di kursi kebesarannya.

"Yah terkadang menjadi orang konyol juga ada untungnya" dia kembali sambil membawa setumpuk perkamen.

Aku menaikkan satu alis bingung.

"Apa?"

"Bisa mengorek informasi dari orang yang lebih konyol"

Aku terkekeh.

"Ini yang kau inginkan" katanya sambil memberikan setumpuk perkamen itu.

"Mengapa sedikit sekali?"

"Hei! Kau tahu aku sudah berusaha, bahkan lenganku pegal seminggu karna mendayung perahu sampai dekat Azkaban!"

"Ya ya terima kasih" kataku tak peduli.

Aku melihat perkamen itu lalu memasukannya kedalam koper kecil yang kubawa dari Hogwarts yang isinya hanya sedikit baju. Lalu aku bangun berniat pergi.

"Bayarannya?" dia bertanya.

Konyol sekali dia pikir aku lupa apa?. Aku hanya mendelik tajam lalu memasukan tanganku kedalam saku mengeluarkan sekantong galleon dan melempar ke tangannya.

"Hehe baiklah jangan bosan-bosan berbisnis denganku!"

"Yah seharusnya aku yang berkata begitu" kataku dengan senyum manis.

°°°


Aku keluar dari gang tadi dan bertemu Apollo yang kusuruh menunggu.

[Bagaimana master?]

[Hanya sedikit kuharap ada fakta yang belum kita ketahui]

[Sedikit itu berapa lembar tepatnya?]

[Jika kau ingin membuatnya menjadi buku lalu diterbitkan mungkin bisa]

Apollo bersweat drop. Aku terkekeh.

Kami kembali ke kediaman. Tapi jika ayah baptis si Pottah itu sudah keluar nanti. Aku pasti tak akan ada di kediaman. Bisa saja tapi mungkin tak akan hidup tenang.

"Kracher kami pulang!"

Sepi sekali yah memang begitu aslinya. Apa Kracher sedang bersih-bersih dibelakang?

Aku masuk kedalam dan menaiki tangga lalu membuka pintu kamarku. Kracher juga tak ada disana.

Aku menyimpan barang bawaanku sementara Apollo tiduran nyaman di kasur. Dan Cleo yang sudah sampai terlebih dahulu hanya bertengger di nakas.

Aku pergi mandi berharap Kracher ada setelah aku selesai nanti.

Aku sudah selesai dan turun kebawah. Ternyata Kracher sudah mengetahui kepulanganku dan sedang memasak.

"Saya sudah membuat teh sir"

Katanya hormat, seharusnya dia tak begitu mengingat dia yang membesarkan aku. Tapi tak apalah.

Aku duduk lalu menyesap teh buatan Kracher, memang tak pernah gagal.

"Ya terima kasih,

Apa si Moony kesini selama aku di Hogwarts?"

"Manusia serigala itu! Berani nya dia menganggu musim panas tuan tahun lalu!"

Aku menghela nafas. Padahal aku bertanya hal berbeda.

"Dia tak ada kesini sir"

Akhirnya. Yah mungkin dia takut jika hanya berdua dengan Kracher. Aku terkekeh.

"Tahun ini juga tak ada bersantai Kracher" kataku tersenyum sendu.

Kracher mendekatiku lalu dengan ragu menyentuh tanganku menghibur.

Aku hanya tersenyum dan berterima kasih.

Musim panas tahun ini akan sangat sibuk. Kuharap nanti setidaknya di Hogwarts ada waktu bersantai.

Baiklah sekarang waktunya beraksi!











Tahun kedua selesai!

Tahun ketiga dalam proses♡

Ditunggu terus kelanjutannya ya^^

Sirius Son ɪɪ (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang