Bab 7

25 5 0
                                    

JUNGKOOK

Latihan hari ini sebenarnya tidak ada yang istimewa. Nyaris sama seperti hari-hari sebelumnya. Tapi entah kenapa Jungkook merasa semangatnya luar biasa. Mungkinkah karena hari ini akan ada seseorang yang datang menunggunya? Entahlah. Fokusnya saat ini adalah suara Ssaem yang terus menerus memberinya perintah agar bergerak sesuai instruksi.

"Lebih kuat." Teriak Ssaem.

Ibarat triple axel, Jungkook menendang bergantian kaki kanan dan kiri kemudian berputar sebelum memberikan tendangan terakhir.

"Jungkookie, kekasihmu di sini!" suara Jimin Sunbae tidak hanya membuat dia menoleh, tapi juga pelatihnya. Dia meminta persetujuan lelaki itu sebelum menghampiri Misa yang tengah menjadi pusat perhatian rekan-rekannya.

Pelatih memberinya ijin untuk menghampiri Misa sebentar. Jimin Sunbae masih terus menggoda. Sementara rona kemerahan sudah muncul di wajah putih Misa. Menggemaskan sekali. Jungkook meraih tangan Misa dan membawanya menjauh dari pemuda yang makin ramai menggoda mereka.

"Maafkan teman-temanku. Mereka tidak biasa melihat gadis cantik memasuki ruangan ini," Jungkook mengatakan itu sembari mengusap tengkuknya, malu.

"Tak apa," Misa tersenyum.

Latihan harus dilanjutkan. Jungkook meminta gadis itu menunggunya sebentar lagi. Sengaja dia menyiapkan kursi panjang tak jauh darinya. Agar dia bisa sesekali mengawasi Misa. Tiga puluh menit berlalu. Jungkook membiarkan dirinya tergeletak kelelahan diatas matras. Dia tak peduli betapa kacau penampilannya saat itu. Baju yang sudah tidak terpasang dengan benar, keringat yang membasahi seluruh tubuhnya. Dia hanya butuh mengatur napasnya sebentar.

Samar-samar dia mendengar suara Ssaem dan Misa sedang berbincang. Jungkook bangkit, mendekati mereka. Misa mengulurkan handuk dan sebotol air dingin yang diterimanya dengan senang.

"Kalau latihanmu menurun, akan kupastikan Misa ada di sini setiap hari." Sebuah canda yang bernada ancaman dari Ssaem. Mereka tertawa.

Jungkook bergegas membersihkan diri. Berganti dengan pakaian bersih. Memasukkan baju kotor dalam keranjang laundry yang akan dicuci petugas piket hari ini. Misa sedang ngobrol dengan Jimin ketika dia selesai.

Misa mengikuti Jungkook keluar gedung tanpa bersuara. Mereka harus naik bus menuju restoran tempat makan malam bersama. Tidak jauh. Hanya 30 menit perjalanan.

Restoran itu milik keluarga Ssaem. Mereka sudah sering makan bersama di sana. Keluarga Ssaem pun sudah sangat akrab dengan mereka. Sudah biasa pula beberapa dari mereka mengajak pasangan. Tapi baru kali ini Jungkook mengajak gadis bersamanya. Gadis yang bahkan belum resmi menjadi kekasihnya.

Bis yang akan membawa mereka ke restoran tiba. Jungkook membiarkan Misa naik lebih dulu. Misa mengambil tempat di dekat jendela dan Jungkook di sebelahnya. Misa menatap keluar jendela.

"Sampai kapan kita akan terjebak situasi ini, Jungkook-ssi?" Suara Misa memecah keheningan diantara mereka.

"Maksudnya?"

"Semua orang disekeliling kita berpikir kita punya hubungan spesial, pacaran." Misa menjelaskan. Bahkan pelatih dan teman-teman Jungkook tadi pun berpikir demikian.

"Kau keberatan?" Jungkook mencoba memancing perasaan Misa.

Misa terdiam sejenak. Satu sisi dia tidak keberatan dianggap sebagai kekasih pemuda baik itu. Tapi sisi lainnya, sampai kapan mereka akan terus berada dalam kecanggungan seperti ini? Hubungan yang tanpa kejelasan.

"Jungkook-ssi. Apa kau tidak keberatan?" Misa balik bertanya.

"Tidak," jawaban Jungkook membuat gadis itu terkejut.

Des VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang