Bab 10

29 5 4
                                    

Mereka melewatkan makan siang, mengganjal perut hanya dengan cemilan ringan yang mereka beli dari mobil penjual makanan di tepi sungai Han. Jungkook mengajak Misa duduk di bangku kayu, dekat rumpun bunga yang sedang mekar berwarna keunguan.

"Kau sering kesini, Kook?" Tanya Misa sambil mengeluarkan satu pak kecil tisu dari tasnya.

"Sering," Jawab pemuda itu. "Aku sering menemani hyung bersepeda di sini." Tambahnya.

Kakak sulungnya sangat mencintai sepeda. Jungkook pernah bersepeda mengelilingi sungai han di malam hari, menemani sang kakak yang ingin menghibur diri. Dua jam mereka berkeliling menikmati semilir angin malam.

"Selain itu?"

Jungkook tidak perlu berpikir untuk menjawab. Dia tak pernah jalan-jalan seperti ini sebelumnya. Dia lebih banyak menghabiskan malam di hotel dan club bersama mantannya.

"Tidak ada."

Misa merasa masih banyak yang belum Jungkook ceritakan. Tapi dia akan menanyakannya pelan-pelan. Tidak semua orang bisa dengan mudah menceritakan masa lalunya. Dia salah satunya.

Misa terbatuk. Hotdog yang ia makan menyembunyikan rasa pedas dibalik tampilannya yang manis. Jungkook meminta Misa menunggu sebentar lalu segera berlari ke tempat penjual minuman tak jauh dari tempat mereka duduk.

Sepeninggal Jungkook, seseorang menghampiri Misa, menawarkan air mineral. Dengan sopan Misa menolaknya. Tapi lelaki itu berusaha memaksa Misa untuk meminumnya.

"Kau bisa ambil air ini, Nona. Aku baru membelinya."

"Terima kasih. Tapi kekasihku sedang dalam perjalanan membeli minuman." Misa menunjuk Jungkook.

Bukannya menyerah, lelaki itu malah duduk di sebelah Misa. Jungkook datang pada saat yang tepat.

"Baby, siapa dia?" Jungkook bertanya pada Misa tapi pandangannya diarahkan pada lelaki yang menduduki tempatnya.

"Tidak tahu." Jawab Misa.

Pria itu segera menyingkir melihat Jungkook menghela napas. Misa tertawa. Tubuh Jungkook yang atletis, dengan otot yang menonjol sepanjang tangannya, sebenarnya hanyalah kamuflase. Didalamnya tersembunyi sosok yang sangat manis. Memabukkan.

Niat awal mereka hanya berjalan-jalan sebentar, ternyata berlanjut hingga matahari terbenam. Waktu memang terasa cepat berlalu ketika kita tengah bersama orang tersayang. Mereka menuju sebuah restoran. Jungkook yang menyarankan. Restoran ini berada di salah satu hotel di tengah kota, dan punya menu steak yang enak. Jungkook ingin Misa mencobanya.

"Kau reguler di sini? Kulihat beberapa pelayanan menyapamu dengan akrab. Bahkan manajer restoran menemuimu tadi." Tanya Misa.

Jungkook tersenyum. Sebenarnya hotel ini salah satu properti milik keluarganya. Dia sengaja tak mengatakannya pada Misa. Dia hanya ingin gadis itu menikmati salah satu steak terbaik di kota mereka.

"Anggap saja begitu." Jawab Jungkook.

Misa tak puas dengan jawaban itu. Tapi dia juga tak mau memaksa.

"Apa kau sering membawa gadis ke sini?" Tanya Misa tiba-tiba.

Jungkook tertawa. "Apa kau cemburu, Dear?"

Percakapan itu tak akan berakhir dengan mudah. Jungkook tidak akan terpancing.

"Kalau aku cemburu, apa kau akan mengatakan yang sejujurnya?"

Jungkook mengambil piring steak Misa, menukar dengan piring steak-nya yang sudah ia potong kecil-kecil agar gadis itu mudah memakannya.

"Aku tidak mengatakannya karena tak ingin kau berpikir aku player. Dulu iya. Tapi kini tidak lagi." Jungkook menjawab sambil fokus memotong steak miliknya.

Des VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang