Bagian 11

1.1K 188 10
                                    

Sudah sekitar satu minggu setelah kejadian di mana kenma kembali berteriak-teriak sambil menutup telinga nya, trauma yang anak itu rasakan kembali muncul

Syukurlah selama satu minggu ini ia sudah berangsur membaik, seperti sebelumnya kenma bermain game dan sesekali bermain bersama Hinata juga.

Anak bersurai orange yang ternyata keponakan dari teman kuroo sendiri, Hinata sudah tiga kali datang bolak-balik dalam satu minggu terkahir

Hanya untuk menemani si puding bermain

Namun dua hari lalu yaku mendapat kabar kalo ayah nya kembali drop dan harus di larikan ke rumah sakit, gadis itu izin pulang untuk menemani sang ayah dan menginap di sana

Hal itu memaksa yaku untuk meninggalkan kenma, cukup sulit mengingat dua bulan terakhir kemana yaku pergi kenma akan ikut barang sebentar

Dan benar saja sampe saat ini, kenma terus menyebut-nyebut maminya di depan sang papah

"Mami"

"Mami"

"Mami"

Begitu terus

Kuroo benar-benar tidak fokus, setumpuk dokumen tidak akan selesai dengan sendirinya di tamba rengekan kenma yang semakin sering saja "Mami mu tidak ada, dia akan kembali lusa kenma, sabarlah"

"Mami"

"Bisakah kau mengatakan hal lain?"

Kenma menggeleng dengan polos "Mami"

Oh yah ampun baiklah, kuroo tidak bisa menunda biar lah dia akan di ceramahin seperti apa oleh si ibu dokter– intinya kenma harus di bawa bertemu dengan gadis galak itu terlebih dahulu

"Janji jangan mengacau di rumah sakit oke?" Kuroo mengulurkan jari kelingking nya

Respon kenma sangat cepat, ia mengangguk seraya turun dari kursi menyatukan kelingking milik nya dengan milik sang papah "Un"

"Bagus, ayo pergi"

Kuroo memakai kan tas ransel kecil di punggung kenma, menggenggam tangan mungil dan menuntun anak itu keluar ruangan bersama

"Aku harus keluar sebentar" Pesan nya pada sang sekertaris

"Baik tuan."

Selama yaku tidak di rumah, kenma selalu kuroo bawa. biar lah ia repot asalkan kenma tidak di tinggal sendirian

Walau sebenarnya banyak pekerja di rumah tapi entah lah, kuroo kurang mempercayai mereka

-----------

Sedangkan di tempat yaku, ia tak henti-hentinya memikirkan trauma anak yang ia asuh.

Sunggu tak semua anak bisa melewati hal-hal seperti itu, di umur dua tahun tanpa kasih sayang seorang ayah– alih-alih tinggal bersama mama nya untuk mendapat kasih sayang yang paling baik

Kenma malah mendapat perlakuan buruk hingga umur nya yang menginjak lima tahun, membayangkan nya saja sudah membuat yaku pusing

Anak sekecil itu.

Tidak satu dua bulan, melainkan tiga tahun lebih

Blum lagi yaku baru tau soal fakta bahwa kenma sempat mengalami kecelakaan fatal sekitar tiga sampai empat bulan lalu, dan kecelakaan itu pula yang membuat nya berteriak tanpa sebab seminggu yang lalu

Saat pertama kali bertemu dengan kenma, yaku menolong anak itu agar tidak tertabrak troli makanan yang petugas hotel bawa. setelah itu kenma juga berteriak saat mendapat kan semua orang menatap nya

Kenma Need Mom [End]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang