Empat Tahun Lalu
Pagi itu, Yuna berjalan menuju kampusnya. Tangan kanannya memegang modul kuliah, sementara tangan kirinya sibuk mendorong kacamata yang kerap kali merosot dari batang hidungnya.
Hari ini akan ada tes dari dosen. Maka dari itu, Yuna berusaha untuk mempersiapkan dirinya dengan baik.
DRAP!
DRAP!
BRUK!
"Agh--" Yuna jatuh tersungkur ketika ia merasakan seseorang mendorongnya. Modul dalam genggaman terlepas begitu saja dan tangannya pun lecet karenanya.
"Oops! Sorry! Makanya jangan belajar sambil jalan! Nutupin jalan aja!" Balas satu dari tiga orang mahasiswi yang mendorongnya tadi.
Mereka adalah teman sekelasnya ya g sering sekali mengganggunya.
"Ah modulku--" ucap Yuna tertahan ketika melihat ketiga gadis itu berdiri menginjak modul miliknya sambil tertawa-tawa lalu pergi begitu saja.
Yuna merangkak dan membereskan semuanya dengan dihujani tatapan dari mahasiswa lain yang melewatinya.
"Hiks--" Ia terisak pelan menahan kesal. Aktivitasnya belum dimulai, tapi moodnya sudah benar-benar hancur.
Namun tak lama kemudian, sebuah tangan terjulur menyerahkan sisa lembaran modul yang belum dipungutnya.
Yuna mendongak dan mendapati Jevon berdiri di hadapannya, "K-Kak Jevon?"
Jevon menepuk-nepuk modul itu agar bersih dari debu sebelum menyerahkannya kembali pada Yuna.
Gadis itu menerimanya dan lekas berdiri, "M-Makasih-- aku--"
"Ikut aku sekarang."
"Ya??"
"Udah ikut aja! Ayo!" Desak Jevon meraih tangan Yuna dan menggandengnya pergi. Hati Yuna berdebar cepat kala melihat tangannya dan tangan Jevon saling tertaut.
Hingga tanpa disadarinya, Jevon membawanya ke kelas Yuna sendiri.
"Mereka kan?" Tanya Jevon menunjuk tiga mahasiswi yang tadi membully Yuna.
"Ya?"
"Mereka kan yang bully kamu tadi?"
"Ah i-itu--"
"Ayo," ucap Jevon menarik Yuna mendekati ketiga mahasiswi itu.
"Eh! Kak Jevon!" Ucap mereka berbinar, namun lalu berubah masam ketika menyadari Jevon datang bersama Yuna.
"Minta maaf," ucap Jevon tegas.
"Ya?"
"Tadi aku lihat apa yang kalian lakukan ke dia," ucap Jevon menunjuk Yuna, "Lucu kah? Kalian pikir ini SMA bisa seenaknya ngebully orang lain kayak gitu? Aku punya buktinya," ia mengeluarkan handphonenya dan menunjukkan video ketiga gadis itu ketika membully Yuna.
"Minta maaf atau aku sebar ini di forum kampus,"ucap Jevon tegas.
Ketiga mahasiswi itu menatap kesal Yuna, yang hanya bisa tertunduk di belakang tubuh jangkung Jevon. Namun pada akhirnya, mereka tak punya pilihan untuk melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] WINE
RomanceHeidi terbangun dan mendapati dirinya berada di tempat tidur bersama pria lain yang tak dia kenal. Yang paling terburuk adalah, Heidi yakin benar jika pria itu bukanlah kekasihnya!