TIDAK ADA UNSUR LGBT SAMA SEKALI
DAN KARAKTER COWOK YANG KUJODOHKAN DENGAN MC KUUBAH JADI CEWEK GENDERNYA
STOP BILANG BOOK AKU INI YAOI DAN SEBAGAINYA SAKIT HATI TAHU AKU BACANYA
Note alternatif universe yang berarti sangat tidak terkait dengan mang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.
Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.
Happy reading
🌟 Sukuna
Aku saat ini hanya terdiam melihat interaksi antara kedua kakak beradik yang sedang bercanda gurau di bus yang kutumpangi.
Aku pulang sendirian karena yuuji dan kaito pulang duluan membuat aku terdiam akan ucapan teman-temanku di kelas.
"Aku tidak disayangi oleh kedua kakakku." Gumamku.
"Mereka lebih menyayangi yuuji dibandingkan aku." Gumamku.
Aku menundukkan kepalaku dan hanya diam saja selama perjalanan pulang menuju ke rumah.
30 menit kemudian akhirnya tiba di halte dekat rumahku.
Saat aku jalan sendirian aku memasukkan kedua tanganku ke kantong celana sekolahku dan memakai headset mendengarkan musik dengan tenang.
Tiba di rumah aku memutar kenop pintu dan melihat jin sedang mengobrol dengan yuuji membuat aku kesal.
"Ck!" Kesalku.
"Kau kenapa sukuna?" Tanya Jin.
"Aku hanya pusing saja." Ucapku datar.
Aku langsung pergi menuju ke kamarku begitu saja dan mengunci kamarku karena aku ingin istirahat.
Di kamarku aku tidak membuka seragam sekolahku malah melihat langit kamarku sambil terlentang di atas kasurku.
"Ucapan teman-temanku benar ternyata aku memang tidak dianggap disini." Ucapku.
Aku menutup mataku karena lelah dan entah berapa lama aku menutup mataku lalu saat aku membuka mataku bisa kulihat ada kaito yang sedang membaca buku dengan tenang.
"Pergi." Ucapku datar.
"Sukuna ada masalah dengan sekolahmu?" Tanya Kaito.
"Pergi dari sini!" Kesalku.
"Jawab pertanyaan kakakmu dulu." Ucap Kaito.
Aku bangun dan langsung menarik tangan kaito keluar dari kamarku karena aku kesal terhadapnya.
"Oi sukuna kau kenapa?!" Pekik Kaito di depan pintu kamarku.
Aku hanya diam dan malah membuka jendela kamarku karena kebetulan kamarku ada balkon.
Aku melirik ke bawah ternyata lumayan tinggi dan aku memanjat ke atap rumah karena aku bosan.
Di atap rumah aku hanya memeluk lututku sambil melihat bintang-bintang di atas langit yang gelap.
