2

510 86 66
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍬 Saat libur sekolah

Aku saat ini melihat sukuna sedang bersiap-siap pergi karena diajak choso.

"Kenapa kau melihatku begitu?" Tanya Sukuna.

"Aku tidak diajak gitu?" Tanyaku.

"Tidak." Ucap Sukuna.

Sukuna langsung keluar kamar sambil menyampirkan jaket di pundaknya membuat aku mengikuti langkah kakinya.

"Ck untuk apa kau mengikutiku!" Kesal Sukuna.

"Mau ikut!" Pekikku.

"Maaf ya yuuji aniki tidak bisa mengajakmu kali ini kan minggu ini jadwalnya yuuji pergi bersama kaito." Ucap Choso.

"Niisan kan keluar kota tahu." Keluhku.

"Tunggu saja." Ucap Choso mengacak-acak surai rambutku.

"Jaga rumah ya sebentar lagi touchan pulang kok." Ucap Choso.

"Iya aku tahu." Ucapku.

Choso dan sukuna pamit pergi lalu aku hanya melambaikan tanganku saja tak lama jin datang.

"Kenapa wajahmu ditekuk begitu nak?" Tanya Jin.

"Aniki dan sukuna pergi jalan-jalan sementara aku tidak." Keluhku.

"Niisan mu sebentar lagi juga tiba siap-siap saja sana." Ucap Jin.

"Eh touchan tidak bercanda kan?!" Tanyaku.

"Tadi di perjalanan pulang niisan telepon katanya akan tiba sebentar lagi." Ucap Jin.

"Ok!" Pekikku.

Aku langsung kabur ke kamarku sementara jin tertawa melihat tingkahku.

"Keempat putra kita sudah tumbuh dewasa istriku dan kuharap kau bahagia di surga." Ucap Jin.

"Touchan mengingat kaachan?" Tanya Kaito.

"Begitulah nak." Ucap Jin.

"Touchan menginginkan sesuatu tidak?" Tanya Kaito.

"Tidak perlu buat yuuji tertawa saja soalnya tadi wajahnya kesal sekali." Ucap Jin.

"Hehehe baiklah." Tawa Kaito.

"Kau ganti kacamata nak?" Tanya Jin.

"Begitulah soalnya yang lama kemarin pecah." Ucap Kaito.

Aku yang sudah siap langsung meluncur menggunakan pegangan tangga dan kulihat kaito sudah tiba.

"Niisan ayo!" Ajakku menarik tangan kaito.

✔️ Itadori Triples (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang