tersebar [chap 6]

22 8 1
                                    

aku keluar dari kamar setelah menyegarkan diri,sudah lama rasanya aku tidak setenang ini.

"segar banget" kataku sambil mengeringkan rambut yg basah,sella sudah lanjut tidur. mungkin karena dengar suara pagar yg berisik dia jadi terbangun.

aku masuk ke kamar ku lalu mengerjakan tugas sambil mencari pekerjaan sampingan di internet, saat sedang asik melihat internet tiba tiba seperti ada yg mengetuk jendela kamar ku. aku berjalan ke jendela mengintip siapa yg mengetuk.

terlihat seorang wanita yg gaasing bagiku,dia seperti siren yg aku temui di laut bersama natan tadi. dia menyuruhku membuka jendela kamar lalu aku membukanya

"kau tau rumahku?" aku masih aja heran seorang siren bisa mengubah ekornya menjadi kaki walaupun aku sudah melihat natan juga begitu

"aku mengikuti cahaya jantungmu" dia masuk ke kamarku melalui jendela yg dibuka tadi

aku tidak terlalu memikirkan apa yg dikatannya tentang jantungku
"kenapa kau ada disini?" tanyaku

"oh iyaa aku lupa sampein pesan natan,katanya kalian tidak akan bertemu dulu" ucap nya lalu pergi begitu saja melewati jendela tadi

aku heran buat apa dia menyampaikan pesan itu?karena sudah semakin larut aku menutup jendela kamar lalu berbaring di kasur dan tertidurblelap.

sinar matahari yg sangat menyilau masuk ke kamarku lalu membangunkannaku,pagi yg segar dan suasana hatiku yg sudah membaik
aku merenggangkan badan lalu berjalan ke kamar mandi.

didapur sella lagi masak buat kita sarapan,seperti biasa dia masak nasi goreng.
saat aku selesai mandi sella pun bergantian mandi lalu kita sarapan bareng.

*****
"ok vis sampai jumpa pulang sekolah nanti" sella melambaikan tangannya lalu berjalan ke arah kelasnya

selesai memarkirkan motor aku langsung berjalan ke arah kelas tiba tiba ada yg menepuk pundakku dari belakang, ternyata itu ren.

"lambat banget jalannya" kata ren

"langkah kakimu aja yg kebesaran" lirikku

"langkah kakimu aja yg kekecilan"balasnya tak mau kalah

aku dan ren berjalan di lorong sekolah tampak anak anak sedang berkumpul di mading,ntah berita terbaru apa yg mereka lihat kali ini.

semua pandangan tertuju ke aku dan ren mereka saling berbisik,kami berdua pun berjalan melihat mading itu

betapa kagetnya aku melihat foto foto ku terpajang di mading itu,foto saat aku berada di club. siapa yg mengambil fotonya?
ren menatapku lalu dia menggelengkan kepala

"ren itu.." aku berusaha berbicara tapi rasa takut menghapiriku seketika aku menangis berlari ke kelas.

saat di kelas pun semua orang pada meneriaki aku dengan kata kata murahan,perempuan kotor semua kata hinaan keluar dari mulut mereka

"heh kenapa sih kalian?! bisa aja kan itu cuma editan" teriak dina membela ku

"yakali editan semulus itu,kamu bego atau apa sih din?" ucap ghea

"kirain kamu kalem vis,ternyata kamu..." belum sempat febby melanjutkan perkataannya dia langsung tertawa

"berapaan vis?" ucap temen cowo di sebelah febby,rangga

natan masuk ke kelas lalu memukul pintu
"berisik" bentaknya

seketika semua yg ada di kelas terdiam , sella pun dateng ke kelas lalu memanggilku.
aku keluar mengikuti sella sambil tertunduk sedih

saat kami sudah berada di tempat sepi sella memberhentikan langkahnya

"sell" belum selesai aku berbicara sella langsung memotong

"jadi ini pekerjaan kamu?" sella mengahadap ke arahku

"sell itu cuma salah paham" aku menceritakan sebenarnya yg terjadi tanpa terlewatkan sedikitpun kecuali cerita ku tentang natan

"kenapa malam itu kamu ga bilang?" sella menatapku dengan iba

"aku gamau kamu khawatir"

setelah bicara banyak hal aku dan sella balik ke kelas masing masing,semua masih saja menatapku.
ren hanya diam tanpa mengatakan apa pun

siapa sih yg tega ngelakuin ini ke aku? mereka semua hanya percaya sama apa yg diliat bahkan ren lebih mempercayau foto itu dibanding aku sahabatnya sendiri

*****

bel pulang sekolah pun tiba semua keluar dari kelas, saat ini cuma tersisa aku seorang bersama ren.
aku mendekat ke arah ren tapi sepertinya dia menghindar, ren buru buru mengambil tas lalu pergi.

di koridor sekolah masih ada anak anak murid yg belum pulang,mereka menatapku dengan rendah lalu tertawa mengejek seakan berkata aku manusia hina

di parkiran sella nungguin aku, aku kasian sama sella dia pasti malu pulang bareng kan.
selama di perjalanan pulang kami ga berbicara apapun cuma hanya ada suara angin yg terdengar di telinga masing masing sampai kami sampai di rumah

"sel,kamu mandi aja duluan biar aku yg nyiapin makan hari ini"

selesai masak aku langsung duduk di sofa merebahkan diri, tiba tiba ada telepon dari ibunya sella

"halo tante?"
"vishi,sella nya ada?"
"ada tapi dia lagi mandi tan"
"em..vishi bisa ga kamu kasih tau ke sella kalau om lagi sakit"
"ha!! om sakit apa tan?"
"belum tau sayangg ini tante lagi di rumah sakit nunggu hasil dari dokter"
"yauda kalo gitu aku kasih tau sella ya"
"tolong ya nak,tante matiin dulu telponnya ya"

aku langsung panik lalu menggedor pintu kamar mandi
"sell sellaa"

"iya kenapa?" sahut sella dari dalam kamar mandi

"om masuk rumah sakit"

setelah aku bilang begitu sella langsung keluar menggunakan handuknya

"papa masuk rumah sakit?" dia langsung buru buru ke kamar pakai baju,dan membawa tas sedikit besar.

"vishi aku harus pulang ya,kamu bisa jaga diri disini kan?" sella buru buru mengemas pakaiannya, aku hanya mengangguk.

selesai sella mengemas pakaian aku langsung antar dia ke terminal, dia sangat panik. selesai sella beli tiket dia langsung naik ke bus dan berpamitan ke aku.

 selesai sella beli tiket dia langsung naik ke bus dan berpamitan ke aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
seirenes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang