minggu [chap 11]

10 7 0
                                    


akhirnya aku dapat kerja sambilan,bibi disebelah rumah menawarkan aku pekerjaan menjaga toko bunganya,siang itu saat pulang sekolah aku langsung ke toko bunga bibi aini

aku langsung disuruh untuk menyusun bunga dan memotong bunga untuk pembeli,saat itu toko bibi lumayan rame sampai aku kwalahan membantu bibi

malam itu akhirnya toko udah lumayan sepi,bibi mengajak ku duduk untuk istiraha

"hari ini lumayan rame ya?" ucap bibi dengan senyum sumigrahnya,melihat dia tersenyum rasanya lelahku berkurang sedikit

tiba tiba lonceng pintu masuk berbunyi,tenyata ada seseorang masuk
bibi melayani orang itu dengan semangat,saat aku melirik kearahnya ternyata orang itu natan

natan tersenyum ke arahku,lalu berjalan ketempat aku duduk

"kau kerja disini?" tanya natan

"kau kok ada disini?" aku bertanya balik padanya

"oh dia pelanggan di toko ini" kata bibi aini

"wah wah sepertinya aku bakal sering datang kesini bi"

"ah ini bunga pesananmu sudah selesai" bibi memberikan bunga serunai, bukankah bunga itu melambangkan kematian?

natan pun pamit untuk pergi,sebelum itu dia memberikan setangkai bunga serunai padaku
"untukmu" senyumnya lalu pergi

"bibi,apakah dia selalu beli bunga itu?" aku penasaran

"ya,katanya sih untuk mengenang kematian seseorang" kata bibi
"ah udah malam,ayo kita beberes tutup" aku dan bibi mengambil bunga yg ada diluar toko untuk dibawa masuk ke dalam

hari ini aku pulang naik bis,sella bawa motorku tadi untuk pergi ke rumah temannya
aku menunggu di halte cukup lama sampai bis nya datang,aku naik bis lalu duduk kondisi bis saat itu agak sepi mungkin udah larut malam ya

saat pemberhentian selanjutnya akupun turun menyusuri jalan yg sepi sendirian,saat aku jalan tiba tiba terasa seperti ada yg ikut

saat aku melihat kebelakang ternyata tidak ada siapapun,aku pun melanjutkan perjalanan ku tapi seperti ada yg mengikuti ku lagi

aku berjalan cepat takut kalau kalau yg mengikuti itu seorang penjahat, aku merasa sedikit lega saat sampai di depan rumah dengan buru buru aku buka pagar lalu mengetuk pintu

"sella bukaa" kataku dengan tergesa gesa

"iya sebentar" sella membukakan pintu sembari mengucek matanya

aku pun masuk lalu segera menutup pintu lalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri, aku ke dapur mencari makanan ternyata sella masak ikan sambel hari ini

niken datang menghampiri aku menghirup aroma masakan sella
"hm lagi lagi memasak temanku" sindir niken padaku

"yaudah kalo gamau makan" kesalku

"hahaha aku mau makannya kok"
"oh ya kau dari mana aja?" tanya niken

"aku dapat kerja tadi"

"wahh asik dong?"

"lumayan"

aku dan niken makan sambil berbincang cukup lama,dia tidak menceritakan tentang dirinya yg tiba tiba muncul disini sama sekali jujur aku merasa sedikit takut

****
minggu pagi yg cerah aku keluar sepedaan,angin sejuk itu menusuk badanku untungnya aku pake jaket

selesai sepedaan aku pun duduk di bangku taman lalu mengambil minum,pagi ini sangat ramai mungkin karena hari libur ya

"vishi?" aku melihat kearah suara itu,ternyata dia ren

"kamu sepedaan juga?" tanyaku

"ya aku sering sepedaan dulu di luar negri ini tuh rutinitas sehari hari ku hehe" senyum ren lalu dia duduk di sebelahku
"kamu udah lama izin ga masuk sekolah"

"ya aku masih takut" kataku lalu menunduk

"emang sih rumor itu belum reda sampe sekarang" ucap ren

"ehm yauda aku lanjut sepedaan dulu ya" aku pergi meninggalkan ren,jujur aku masih sangat canggung sama dia sejak kejadian waktu itu

seirenes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang