Akhir [chap 20]

28 5 0
                                    

"Kamu mau ngapain?" Aku berjalan mundur,Niken menunjukkan sesuatu yang mengerikan di badannya, kukunya yang memanjang,tangannya yang besidik panjang dan lagi wajahnya sangat buruk

"Gimana ya rasa jantung manusia sepertimu" ucap Niken dengan wajah menyaramkannya, aku menjerik meminta tolong seakan nyawa ku ada di tangannya

"Tolong!!!!" Teriakku sekuat yang kubisa

"Percuma kau meminta tolong tak ada yang mendengar" ucap Niken dengan tawa nya,gigi nya keliatan taring walau tak panjang

Aku menangis mohon padanya tapi dia tak mendengarkan permohonan ku,Niken mendekat ke arahku tempat ku berada dia mengangkat tangannya yang berukuku panjang dan tajam

Vishi pov
"Kok perasaan ku gaenak ya?"

Natan berjalan ke arahku lalu berbisik "kita harus cepat"

Aku menoleh ke arah natan dengan penuh tanda tanya,apa maksudnya dari perkataannya?

"Maksudnya?"

"Dia udah mulai bergerak" kata natan lalu bergegas membereskan barang barangnya dan barangku

"Kalian mau kemana?" Tanya Ren pada Natan

"Kami ada urusan penting jadi tolong bilang ke guru kami izin" kata Natan lalu pergi meninggalkan Ren

"Kita mau kemana?siapa yang udah bergerak?" Tanyaku,jujur aku tak paham maksud natan sebenarnya

"Niken,dia ingin menghabisi temanmu" kata Natan buru buru,dia menyuruh ku untuk begegas mengendarai motor

Secepat mungkin aku melajukan motorku,pikiran ku sangat kalut gimana jadinya kalau terjadi sesuati pada Sella,sepanjang perjalanan aku menitiskan air mata

"Kau bisa cepat ga sih?kaya siput aja bawa motor ini" ketus Natan

"Kau bisa sabar ga sih?!" Teriakku pada nya

Saat sampai di rumah keadaan sangat sunyi,Natan mencoba buka pintu rumah ku tapi terkunci. Aku mengusulkan untuk masuk lewat pintu belakang karena biasanya pintu itu ga pernah terkunci

Kami berjalan ke arah pintu belakang rumah, pintu itu sangat kecil jadi tak ada yang tau kalau itu pintu masuk ke arah rumah kami.

Aku mencoba membuka pintu kecil yang sedikit macet itu, pintu besi itu sudah karatan karena tak pernah terpakai lama.

Kami masuk ke dalam,saat mendengar teriakan Sella aku langsung berlari ke arah suara ituu berasal. Suara nya berasal dari kamar Niken,aku mencoba membuka pintu kamarnya tapi terkunci.

"Vishi tolongg" teriak Sella dengan nada parau nya, aku tak sanggup menyaksikan apa yang terjadi pada Sella di dalam sana.

Dengan sihirnya,Natan membuka pintu itu "benar dugaan ku pintu ini dikuncinya dengan mantra" kata Natan,dia mencoba membuka pintu itu, aku melihat dari tangannya seperti mengalir listrik kuat

"Argh" Natan mengibaskan tangannya,tampak seperti dia tak bisa menembus sihir buatan Niken "kekuatan ku dengannya tak sebanding" kata nya melirik ke arahku

Mendengar itu aku langsung kalut,terus gimana cara menghadapi siren itu?apa yang akan terjadi pada Sella kalau di biarkan lama di dalam sana? Benar benar kacau pikiranku

Teriakan Sella terus berdengung di telinga ku,aku hampir gila membayangkan betapa tersiksa nya Sella bersama Niken di dalam sana. Aku memohon pada Natan untuk mencari cara membuka pintu itu,dia terus berusaha menggunakan listriknya tapi usahanya nihil

Tak lama suara teriakan Sella sudah tak terdengar lagi,aku bangkit menghadap Natan terlihat wajahnya seperti kaget.

"Natan kenapa Sella ga bersuara?!!" Teriakku,aku benar benar takut

seirenes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang