Kedatangan Amira di sambut dengan hujan begitu deras di bandara Soekarno-Hatta,
tepat jam 8 malam tiba di terminal 3, langsung menuju ke pintu keluar menyalakan hp nya menghubungi Zayden." Pi saya sudah mendarat, kamu sudah sampai mana...? " tanya Amira
"Sudah hampir sampai, tunggu sebentar ya paling 3 menit " jawab Zayden
Tidak lama Zayden pun sampai dan memanggil Amira dari dalam mobil Pajero putih plat B 2394
Bergegas Amira masuk ke dalam mobil."Hai...mi sambut zayden langsung membuka pintu mobil mempersilahkan Amira masuk dan mencium pipi Amira, tetapi Amira hanya membalas senyuman tipis kepada Zayden.
"Kamu laper gak sayang kita cari makan yuk... Kamu mau makan apa" ajak Zayden
"Aku masih kenyang, kalau kamu belum makan ya sudah aku temani, aku pesan minuman saja, haus juga nih " jawab Amira
"Hmmm .... kalau begitu kita order makanan McD Drive thru saja ya..." ucap Zayden
"Ok.... Jawab Amira singkat
Mata Amira berkelana melihat beberapa barang barang di dalam mobil, ada bedak bayi, tisu basah bayi, mainan dan baju anak perempuan berserakan di kursi belakang,
diliputi rasa penasaran, bertanya kepada Zayden"Kamu pinjam mobil ini dengan teman mu yang mana Pi...?
"Kamu tidak mengenal nya sayang.." jawab Zayden dengan salah tingkah
Zayden mengalihkan pembicaraan tidak ingin Amira lebih banyak bertanya tentang asal usul pemilik mobil yang mereka pakai
"Oh ya mi kamu mau cari kosan di daerah mana " tanya Zayden
"Kemayoran saja.." ajak Amira ketus
"Ok lah sayangku.... hmmm kamu seperti nya semakin cantik deh " rayu Zayden
Gombal ahh kamu, jawab Amira ketus dengan lirikan sinis kepada Zayden
"Jadi selama ini aku tidak cantik gitu karena perut membesar, sehingga kamu jarang pulang ya " tanya Amira dengan ngegas
"Sudah aku tidak ingin ribut ya, ucap Zayden sambil menatap Amira yang sedang manyun
"Kita order makan dulu, setelah itu cari kosan, Uda ya sayang jangan manyun terus, hilang tuh kecantikan kamu " rayu Zayden dengan mencubit manja pipi Amira
Puas berkeliling daerah Kemayoran akhirnya menemukan kamar kosan kecil cukup bersih serta nyaman yang pasti sewa perbulan nya tidak mahal, cukuplah untuk tinggal sendiri, sebab Amira sadar Zayden tidak akan tinggal bersama dia,
"Aku memiliki suami tetapi dia seperti orang asing saja,
"Aku tidak menginginkan rumah tangga seperti ini" jeritan Amira di dalam hati,Sembab mata Amira, cepat cepat mengusap air matanya, tidak ingin terlihat cengeng di hadapan suaminya, mencari kesibukan membongkar isi koper dan merapikan baju nya masuk ke dalam lemari.
Sementara Zayden makan dengan lahap dan tiba tiba hp nya berbunyi, gerak cepat Zayden segera keluar dari kamar untuk menjawab panggilan masuk tersebut,
"Aneh kenapa harus diluar untuk jawab panggilan telepon" resah Amira menggerutu
Mendadak saja muncul perasaan curiga dan tidak nyaman di dada, rasa penasaran semakin membara, aku harus mencari tau dengan siapa dia berbicara di telepon, pasti bukan sesuatu yang benar sehingga harus sembunyi sembunyi begitu
Tidak lama kemudian Zayden pun balik ke kamar dengan terburu-buru menuju kamar mandi untuk membuang air kecil, hp nya di letakkan begitu saja di meja
Ahhh... ada kesempatan dengan gesit Amira ngecek hp Zayden dan mencari no telp panggilan masuk yang baru, untung saja hp nya tidak pakai pin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Zayden
Romance"Kamu pindah dari rumah ini segera, saya ingin tinggal bersama pacar saya dirumah ini" Amira menetes kan air mata membaca SMS dari zayden, lebih memilih kekasihnya dari pada istri dan anaknya "Baik saya akan pergi, tapi tolong beri saya waktu dua ha...