My love zayden ( part 3 )

2.1K 87 0
                                    

November rain

Nothing last forever
and we both know hearst can change
and its hard to hold a candle

In the cold November rain
we've been through this such a long time
just trying to kill the pain, oh yeah

Love is always coming, love is always going
no one really sure who's lettin go today
walking away

If we coult take the time to lay it on the line
i coult rest my head just knowing that you
were mine.

Sepenggal lagu dari guns N'roses yang terdengar di atas dek kapal yang berlayar dengan laju,
terlena meresapi lagu tersebut, mengingatkan seseorang yang jauh disana diantara benci dan rindu.

Langit tertutup awan gelap tebal, angin laut begitu kencang datang menerpa menampar wajah Amira, begitulah realita kehidupan
langit pun tidak selamanya gelap..., angin pun tidak selamanya ribut.

"Lelah ini hanya sebentar saja, jangan menyerah, setiap hari, Setiap detik, setiap jam, membuat luka menjadi kekuatan, tidak ada yang sia sia dengan perjuangan.

Setiap tetes air mata yang terbuang Tuhan akan perhitungan" Amira membesarkan hati untuk tidak tertumpu dengan seseorang brengsek disana.

Akhirnya sampai juga di kota kelahiran ku,
sudah lebih dari tiga tahun tidak pulang ke Medan, bersiap siap untuk turun dari kapal laut Km Kelud,

Berlayar dengan perlahan menunggu bersandar dengan baik di pelabuhan Belawan setelah 3 hari dengan perjalanan yang panjang.

Terpaksa memilih pulang dengan kapal laut untuk menghemat biaya ongkos, capek memang apalagi membawa seorang bayi.

Nasib baik nya Jio tidak rewel selama dalam perjalanan, dan ombak laut pun sepertinya menjauh... sehingga Amira tidak merasakan mabuk laut selama perjalanan, semua dalam keadaan tenang.. ahh Puji Tuhan kami selamat sampai di Medan.

"Dek..... terdengar teriakan panggilan suara yang tidak asing di telinga Amira, disana Amira melihat kakak,mama dan papa melambaikan tangan menyambut kedatangan Amira, segera mendekat sambil mengendong Jio.

Jio sedikit rewel setelah turun dari kapal, desak desakan dari penumpang yang tidak bersabar dengan tidak karu karuan berlomba lomba turun dari kapal.

"Hai mama" Amira bergantian memeluk mama,papa dan Kania, kakak perempuan Amira.

"Kangen benar dengan kalian semua" ucap Amira dengan manja

" Iya kami juga rindu dengan kamu dek.." jawab papa Amira dengan bahagia

"Itu Jio...halo cucu ku "
dengan cepat mama mengambil Jio yang sedang menangis dari gendongan amira, entah karena ikatan bathin Jio langsung saja berhenti menangis setelah berada di gendongan mama.

Dengan lemah lembut mama mencium pipi Jio, terlihat wajah keharuan dimatanya, akhirnya bisa bertemu dengan Jio Cucu semata wayang.

"Jio pasti sudah lapar, mama sudah masak bubur untuk jio dirumah" ucap mama

"Iya mam ... Jio sudah lapar mengerti banget mama" seru Amira terharu aku tuh

My Love Zayden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang