My Love Zayden

My love Zayden ( Part 9 )

Today .....🍀🍀🍀

Dear..... Love 💔 💌

Mungkin kamu sudah menyadari bahwa aku sangat mencintaimu, selalu merindukan mu selalu tanpa batas waktu,

Meskipun aku selalu tersakiti karena sikap kamu, Tetapi karena cinta yang membuat aku bertahan sampai saat ini, meskipun aku tau sudah menjadi sebuah cinta yang terluka, aku benar-benar sudah tidak peduli.

kamu pun sedari, kamu belum menerima hatiku,
Hanya berusaha untuk mencerna hubungan yang sudah terjadi, terimakasih untuk itu.

Jika waktu nanti kamu belajar untuk menyelami cintaku, disitu kamu akan melihat setulus cinta ku yang tidak pernah kamu bayangkan,

Aku tau kamu tidak buta

Walaupun pada akhirnya, cinta terluka ini sudah membentang jembatan perpisahan, tinggallah kita menikmati sisa waktu bersama sebentar saja

Kamu... Tidak akan pernah mengerti goresan luka yang selama ini aku rasakan, bergelut membawa perasaan tersulit tidak bisa memisahkan antara cinta dan benci.

Saat ini aku bukan lagi takut kehilangan kamu, karena kamu hanya hadir setipis kertas, seperti asap yang sekejap mengepul lalu hilang di bawa angin.

Sampai masanya kita akan berpisah, kamu akan menyadarinya jika aku tidak ada lagi disisi mu

➡️➡️➡️

Perasaan pilihan bahagia atau sedih tidak bisa dibedakan oleh amira, sangat sulit untuk pergi menjauh dengan seorang yang dirasakan cinta, mungkin kah membutuhkan sedikit luka lagi untuk bisa membuang rasa ini, siapa tau

Tidak ada pilihan lain selain bersiap berkemas untuk masuk ke sarang buaya darat, mungkinkah menjadi indah atau sebaliknya pada waktu nya, bermodal tekad dan mengeraskan hati menjadi baja.

Tidak lagi peduli dengan apa yang akan terjadi nantinya, walaupun membawa hati yang jatuh dan bangun kembali, semua hanya perlu membuktikan mencoba dan mencoba lagi, hingga sampai titik dimana tidak kuat untuk bangun lagi.

Meskipun sudah terlihat nyata Zayden mempermainkan cintanya, sakit rasanya tinggal dengan orang yang tidak mencintai nya.
hanya menikmati kebersamaan tersisa kendati kenyataan yang ada kamu adalah milik ku, tetapi bukan hak milik ku.

***

Tok... Tok ✊✊✊

Zayden akhirnya sampai untuk menjemput, menunggu dengan sabar di depan pintu

Membutuhkan sedikit waktu untuk amira membuka pintu, membiarkan sejenak Zayden menunggu di ambang pintu,

"Tuhan tuntun aku... Kepasrahan amira memohon kekuatan untuk mendamaikan hati"

Perlahan sejurus amira membuka pintu, telah menyiapkan dua koper untuk di bawa pergi.

"Mira kamu mengangis...." Sapa Zayden melihat mata istri nya sudah membengkak

"Boleh aku pinjam sebentar pundak mu" izin Amira langsung bersimpuh di zayden

Zayden diam terbelenggu membiarkan sejenak amira nangis sesenggukan, masih bingung kenapa Amira menangis pilu

Tangan Zayden pun membelai lembut rambut istri nya, berusaha memberi ketenangan, ini kali kedua Zayden melihat Amira menangis seperti ini,

"Apa yang telah terjadi sayang, mengapa kamu menangis seperti ini" tanya Zayden dengan kebingungan

"Tidak apa apa its ok ...mari kita pergi" ajak Amira tanpa menjelaskan segala sesak di dadanya

Tidak puas dengan respon Amira, Zayden membujuk duduk di tepi ranjang, mengamati wajah amira begitu pucat pasi,