My love Zayden ( Part 13 )

1K 36 0
                                    

💙 Tegar membawa harapan 🌺🌺

~
~
~

Terheran melihat Jio yang tidur dengan bantal menutupi wajahnya tetapi terdengar suara tangisan kecil, Amira pun mendekati Jio dan mengalihkan bantal yang menutupi wajah Jio

Ternyata Jio sudah menangis pilu di dalam tidur nya, "Jio kamu mengapa menangis seperti ini nak" tanya Amira.

Dengan sesenggukan Jio pun berkata "mami kalau seandainya papi di penjara, papi makan dan tidur bagaimana"

"Tidur di lantai" balas Amira

Jio tidak kuasa menangis sejadi jadinya
"ampun mami... kasihan papi maafkan papi mi, nanti papi sakit" balas Jio.

Tersentak dengan ucapan anaknya yang begitu mengasihi papi nya meski pun selalu tidak pernah memberikan sedikit waktu luang bermain dengan Jio, entah Zayden mencintai anak nya atau tidak cuma dia dan Tuhan yang tahu,

begitu pun ternyata Jio masih tetap menyayangi Zayden walaupun tidak pernah mendapatkan kehangatan arti kehadiran seorang sosok ayah.

Amira merasa bersalah, mengapa tidak belajar tentang kasih sayang dan saling memaafkan seperti hati seorang anak kecil yang polos seperti ini, serta merta memeluk Jio "iya sayang mami akan mencoba berdamai dengan papi, mami janji"

"Mami janji" ucap Jio menghentikan tangisannya

"iya mami janji sayang" balas Amira dan memberikan jari kelingking syarat berjanji

"sudah sekarang anak mami tidur ya, besok sekolah"

"iya mami.. terima kasih love u" balas Jio.

Jio lalu tertidur dalam pelukan Amira seakan tidak ingin lepas dalam dekapan hangat seorang ibu, begitu tegar nya seorang anak kecil yang tidak menunjukkan kepedihan ataupun bersuara dari perpisahan kedua orang tuanya,

Kamu adalah korban dari keegoisan ke dua orang tua mu nak, tetapi kamu yang mengajarkan mami arti dari sebuah kata memaafkan, Jio cuma diam menerima keadaan saat ini tanpa membenci, terimakasih kasih anakku percayalah mami mengubah hari depan menjadi indah seperti pelangi di atas sana, janji Amira

Waktu berlari meninggalkan malam menuju subuh sudah menunjukkan jam lima pagi, cakrawala pun mulai menampakkan indahnya cahaya mentari memulai hari baru,

Amira belum juga bisa memejamkan matanya untuk beristirahat, sudah waktunya bersiap mempersiapkan Jio sarapan dan air panas untuk mandi sebelum berangkat sekolah.

Ingin rasanya menemani Jio seharian penuh untuk membahagiakan putra nya semata wayang walau sekedar membawa nya berjalan jalan membeli buku kesukaan Jio,
Amira memilih untuk tidak bekerja pada hari ini

"Jio bangun nak uda pagi" ucap Amira.

Seperti enggan beranjak dari balik selimut Jio cuma membuka sebelah matanya,

"pagi mami" sapa Jio sambil menguap

"apa kamu ingin menambah koleksi buku Naruto kamu nak" tanya Amira

"iya.... jawab Jio singkat.

"Bagaimana kalau nanti kita hunting cari buku komik Naruto sayang" balas Amira

Jio yang tadinya cuma membuka satu mata kini membuka kedua matanya lebar lebar
"Mami kan hari ini kerja...?" ucap Jio penuh tanda tanya,

"hari ini mami rencana libur dan bawa Jio jalan jalan setelah Jio pulang dari sekolah nanti, mau gak anak mami" jawab Amira.

Dengan semangat Jio langsung duduk hilang semua rasa mengantuk "mami serius..?"

"iya sayang mami serius, yuk mandi nanti telat ke sekolah" balas Amira

My Love Zayden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang