PART 9 [Logika orang ganteng]

4 2 0
                                    

Kalian semua tau nggak sekarang gue lagi dimana? Bukan, bukan ngurung diri di kamar karena galo liat si Via jalan sama si Sean. Malahan gue lagi balik ke Bulan--nama mall--yang tadi, kenapa?

Kalau kalian tebak gue berubah pikiran dan mau ngajak si Via balik, maka kalian salah lagi. Gue balik kesini karena tadi gue lupa ngajak si Bima Sakti pulang, muehehehehe. Maafkuan Vano yang ganteng ini wankawan.

Singkat cerita aja sekarang gue udah balik lagi ke rumah dan langsung liat penampilan si mama yang aduhay cantiknya kek mau ketemu yang maha kuasa, eh enggak. Nanti kalau mama kesana yang masakin gue siapa? Udah jangan dibahas

"Vano kamu bersih-bersih rumah ya" kata si mama sambil benahin gaya rambutnya

"Noh denger, cepet beresin sana" kata gue ke si kembar yang ditanggapi dengan dengusan marah.

"Nggak, kamu aja sendiri yang beresin. Mama mau ngajak si kembar buat ikut" kata mama yang ngebuat si kembar langsung lari ke kamar mereka, mau ganti baju agaknya. Hilih_-

"Ma, sebelum bersih-bersih Vano mau tanya" kata gue dengan raut muka sok serius

"Apa?"

"Bersih-bersih biar apa?"

"Biar bersih" jawab mama dengan kalem

"Kalau bersih gimana?"

"Ya bersih"

"Nggak ma, yang lain coba" kata gue dengan nada lagi nyemangatin anak balita yang baru bisa jalan

"Apa?"

"Kalau bersih berarti???"

"Berarti? Apaan sih, mama nggak ngerti"

"Kalau bersih berarti nggak ada debu kan?"

"Iya, jadi?"

"Kalau banyak debu nanti gimana?"

"Kotor"

"Selain kotor?"

"Nggak bersih"

"Nggak gitu ma"

"Ya terus gimana? Kan emang gitu"

"Okey, Vano kasi clue. Kalau banyak debu kan bersin-bersin tuh. Jadi?"

"Ya nggak sehat lah Vano, udah deh. Nanti mama terlambat arisan, ini si Kembar kemana lagi?"

"Ah mama nggak asik. Ini sekarang Vano kasi tau. Kalau banyak debu berarti kan nanti kita bersin-bersin tuh, mama tau nggak? Saat bersin kita  mengeluarkan hormon edorfin. Nah hormon ini merupakan hormon yang ngebuat kita bahagia. Jadi kesimpulannya adalah?"

"Debu ngebuat kita bahagia. Gitu?" Tanya mama ragu yang ngebuat gue nyengir lebar

"Iya. Biar banyak debu caranya gimana?"

"Nggak bersih-bersih" sedetik setelah mama ngomong gitu jidat paripurna gue berubah warna karena dapet geplakan si mama

"Aw, mama kedjam!!" Kata gue mendramatis.

Bertepatan dengan itu si kembar turun dan langsung diajak ke tempat arisan sama si mama. Meninggalkan gue yang saat ini sedang meratapi nasib gue yang tidak baik ini, hiks. Sedih kan? jawab aja iya biar gue bahagia, gue maksa!

Setelah menarik nafas sedalam palung mariana dan sepanjang jalan tol akhirnya gue jalan ke belakang dan ngambil sapu, lap, sama kain pel buat bersih-bersih. Ngehidupin loud speaker dengan volume full dan langsung disambungin ke bluetooth.

Berakhirlah gue nyanyi-nyanyi gaje sambil bersih-bersih kamar, ruang tamu, ruang keluarga, dapur, halaman belakang, dan yang terakhir di kamar ortu, kenapa? Karna disana yang paling bersih.

Akhirnya setelah selesai menyelesaikan semua pekerjaan rumah yang susahnya sangat-sangat gue bisa rebahan dengan nyaman di kasur tercintah. 

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

Udah berapa abad gue rebahan yah? Bosen astaga!!!! Dari pada gue berakhir lumutan sendirian di rumah gue memilih mandi dan langsung pergike rumah si Agam. Kenapa Agam? Banyak nanya lo, intinya gue pengen kesana aja udah. 'Gue telpon dulu kali ya?' pikir gue dan langsung gue laksanain. tapi nggak ada satupun telpon yang dijawab sama si Agam

 tapi nggak ada satupun telpon yang dijawab sama si Agam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KURANG BERAKHLAK SEKALI!"_-

....

Singkat cerita gue udah di rumah si Agam walaupun tadi waktu nelpon nggak di anggat, positif thinking saja hp nya kecebur di got. he'em

"AGAMMM, MAIN YUU!!!!" Teiak gue di depan kamarnya

"Pulang!" Kata Agam di dalam sana tanpa repot-repot noleh ke arah gue yang ganteng ini

"ck, ck, ck, sepertinya teman saya yang satu ini perlu di ajari tata krama yang baik. Sini biar papa yang ajarin nak" 

"_-" Agam

"Kalau ada tamu itu di jamu, bukan dicuekin. Gue sebagai teman lo yang baik bakal ngajarin lo caranya. Pertama, kalau ada tamu harus senyum yang ramah. Ayo mana senyumnya?" Kata gue cem ngajarin anak bayi. Agam dengan ogah-ogahan nurut dan kasi senyum terpaksa ke gue. gue suka, hehe.

"Yang ke dua, kalau ada tamu itu harus dijamu, cepet ambilin makanan sana!" Suruh gue tapi kali ini si Agam nggak nurut

"Owh, sekarang berani ngebantah ya kamu?" Tanya gue dengan nada bapak-bapak lagi ngancam anaknya.

"Lo tamu dan gue bukan babu" kata si Agam dingin yang bikin gue cengar-cengir seketika. Terakhir kali dia ngomong gitu waktu gue kerumahnya malah berakhir dengan gue yang diusir keluar dan dikunciin pintu rumah utama. Kasian banget gue.

"Gue ambil cemilan ya?"Kata gue dan langsung pergi ngambil jajan gitu aja.

"Lo nggak bosen sendirian dirumah?" Tanya gue yang ditanggepin gelengan sama dia. Agam masih fokus main game soalnya.

"Gue aja walau nggak suka si kembar tetep aja bakal kangen kalau mereka nggak ada, masa lo nggak kesepian sih? Belum lagi kalau mama arisan, si kembar ada tugas kelompok, si papa di luar kota, seringnya luar pulau sih. Sepi aja gitu" Curhat gue panjang lebar sebelum akhinya gue tepar karna ngantuk

*****

HAIII!!!!!

STEVANO YANG GANTENG BALIK LAGI NIH.

ADA YANG KANGEN? BACA AJA NGGAK ADA, GIMANA MAU ADA YANG KANGEN;

OKEY, SUDAHI BERGALONYA

KALAU KALIAN BACA JANGAN LUVA VOTE SAMA KOMEN YAH, FOLLOW AKUN AUTHOR JUGA JANGAN LUPA. RAWR

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAWRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang