Part 3

3.5K 450 17
                                    

Kediaman Grand Duke Vensancte

"Tuan, Bagaimana dengan laporan daerah bencana?"

"Sebentar"

"Tuan, jamuan kekaisaran akan diadakan 4 hari lagi"

"Sebentar"

"Tuan-"

Raven meletakkan pena tintanya sejenak dan mulai menarik napas perlahan.

"David"

Raven menatap lurus ke arah David. Sementara David menatap canggung ke arah lain. Mengetahui bahwa ia telah membuat marah majikannya ia segera mengundurkan diri dari ruangan itu.

Raven kembali berkutik dengan jadwalnya yang sibuk. Sesekali ia menatap jam yang terdapat di mejanya dan menghela napas untuk yang ke-33 kalinya.

Kemudian ia kembali mengambil penanya dan mulai menulis pernyataan pembatalan pertunangannya dengan Rose.

Surat Pernyataan ini berisikan pembatalan pertunangan yang mengikat Grand Duke Raven Vensancte dengan Roseanne Feliceu. Dengan ini, kami yang bertanda tangan dibawah ini bersepakat untuk memutuskan hubungan pertunangan tanpa ada paksaan diantara kedua belah pihak

Grand Duke Vensancte Roseanne Feliceu

Raven meletakkan pena tinta itu sembari menunggu tintanya kering. Ia kembali memikirkan apa yang sebenarnya terjadi dan mulai menyusun kejadian-kejadian yang telah ia lalui bersama Rose.

"Malam perayaan festival...."

"Upacara penyambutan Pangeran Erziel..."

"Kemudian.."

Raven menghentikan goresan tintanya di sebuah kertas. Ia berusaha mengingat-ngingat berbagai hal yang ia lalui bersama tunangannya yang sebentar lagi akan mencabut status tersebut.

Akan tetapi....

Apa saja yang telah mereka lalui selama ini?

Apakah mereka memang hanya menghabiskan waktu di acara formal saja?

Raven memijit pelipisnya yang berdenyut pusing memikirkan banyak hal. Ia menatap ke arah jendela yang saat ini sedang terlapisi salju tebal.

"Apa semua ini salahku?"

*******

"Roseanne de Feliceu, Putri Duke Feliceu..."

Felix melirik anak buahnya kemudian menaruh kertas itu di mejanya.

"Hanya informasi ini saja yang kau dapatkan?"

"M-maafkan saya tuan, saya akan berusaha menggali banyak tentang Putri Roseanne"

"Tidak perlu"

Felix beranjak dan berjalan keluar ruangan sembari mengatakan "Aku akan mengurusnya sendiri"

Ia menutup ruangan yang terbilang cukup megah itu kemudian mulai menuruni anak tangga dan pergi ke ruang makan dimana Kepala Pelayan sedang sibuk untuk menyiapkan makanan.

"Derick, aku akan kembali tengah malam."

Ia mengambil jubah dan perlengkapannya kemudian keluar dan pergi ke arah kandang kuda. Ia memilih kuda berwarna hitam bercorak putih dan segera memacunya dengan kencang.

Ia menelusuri hutan belantara yang dekat dengan kediamannya. Setelah sampai di tepi danau dalam hutan, ia berhenti dan menuruni kudanya.

"Victor"

Seketika, air danau mulai berisik dan memunculkan sosok rambut putih sedikit panjang dan seekor ular kembar berwarna putih dan hitam.

"Akhirnya kau datang juga, dewa kematian-"

The Villainess Wants To Meet A Good EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang