Kediaman Feliceu
"Selamat datang tuan muda" kepala pelayan menyambut kedatangan Carlton yang sedang beranjak turun dari kereta kuda. Ia melepaskan kacamata bacanya dan berjalan menuju pintu utama kediaman. Puluhan pelayan dan pegawai menyambut Carlton dengan penuh hormat. Sementara Edward, berjalan menuruni anak tangga dan menyambut anak sulungnya dengan baik.
"Beristirahatlah Carlton, kau pasti lelah"
Carlton mengangguk dan memberi isyarat pada seorang pelayan untuk membawakan barangnya ke kamar pribadinya. Pelayan itu mengangguk dan langsung membawakan koper serta barang-barang milik Carlton. Sementara pelayan lain bergegas untuk menyiapkan sarapan yang dapat segera dinikmati oleh keluarga Feliceu.
"Tuan, saya letakkan barangnya disini. Apakah ada keperluan lain?"
"Tidak"
"Baiklah kalau begitu, saya pamit undur diri"
Pelayan itu menutup pintu kamarnya dengan perlahan sehingga ia tidak akan terganggu.
Carlton mulai menduduki kasurnya dan menyentuh selimut yang sepertinya baru saja disiapkan untuknya. Menatap ornamen-ornamen pada dinding kediaman Feliceu yang sangat mewah dan kamar bernuansa abu-abu gelap membuatnya kembali bernostalgia di usianya yang ke-17 tahun. Tepat sebelum ia pergi ke akademi untuk menempuh ilmu.
Ia beranjak dari kasurnya dan mulai membuka satu persatu laci di kamarnya untuk mencari sesuatu. Sesaat kemudian matanya terhenti pada sebuah kotak di bawah tempat tidur. Ia mengambil kotak tersebut dan duduk di atas tempat tidur.
Ia mengeluarkan kalung dengan liontin kunci dan membuka kotak tersebut. Kotak berwarna emerald itu terbuka dan menampakkan lembaran kertas usang yang telah tersimpan lama. Ia mengobrak-abrik isi kotak itu dan matanya tertuju pada sebuah surat dengan stempel kerajaan.
Ia segera membuka isi surat itu dan membaca tiap kata yang ada. Tangannya gemetar dan matanya membelalak mengetahui isi surat tersebut.
Surat yang disembunyikan dari dirinya. Tetapi mengapa?
Apa ada hal yang seharusnya tidak diketahui olehnya? Kenapa?
"Surat ini ditulis oleh...."
Carlton meremas surat itu dan membakarnya dengan api lilin. Ia keluar dari ruangan kamarnya dan segera berjalan ke ruangan Duke. Dalam perjalanannya ke ruangan Duke ia berpapasan dengan saudara tirinya, Roseanne.
Roseanne terkejut dan segera memberi salam kepada Carlton. Bersamaan dengan Sera yang ikut membungkuk untuk memberi hormat kepada Carlton.
"Roseanne memberi salam kepada Kakak"
Carlton terdiam dan bergumam, "Kau sudah besar" Carlton segera memusatkan tujuannya kembali dan melanjutkan perjalanannya ke ruangan Duke.
Sementara Roseanne pergi ke ruang makan bersama Sera.
****
"Saya ingin bertemu dengan Duke Feliceu"
Carlton berdiri di hadapan pintu besar dengan lambang keluarga yang tak lain adalah ruangan Duke.
"Masuk"
Carlton membuka pintu itu dan nampak seorang pria paruh baya tengah duduk dan menanti kehadiran putra sulungnya.
"Jelaskan, apa maksud anda-"
Edward berdiri dan berjalan menuju posisi Carlton. Ia mengambil pedangnya dan menusuk lubang pada lantai tepat dibawah kaki Carlton. Seketika lantai tersebut bergerak dan membentuk tangga menuju ruang bawah tanah. "Ada beberapa hal yang tidak kau ketahui, Carlton"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villainess Wants To Meet A Good Ending
Roman pour AdolescentsAnne, seorang bintang yang bersinar di Kota Meddleston ditemukan meninggal dunia di tempat syuting drama terbarunya yang diadaptasi dari sebuah novel best seller berjudul "Lady Beatrice, Marry me!" Novel itu menceritakan tentang seorang tokoh utama...