3 tahun berlalu, kami sibuk menyusun skripsi dan memperbaiki segala revisi. Sesekali kami bertemu, entah itu cafe, kantin kampus, atau di rumahku. Seperti saat ini.
Kia saat ini sedang menangis sesegukan, karena Pak Rodi selaku dosen pembimbing Kia selalu menyilang laporan yang Kia buat dengan spidol merahnya.
Dan Tubagus yang sejak tadi izin keluar entah kemana."kan bisa loh gausah dicoret sebesar ini, tintanya tembus loh ini kehalaman yang belakangnya, gak ada adab banget jadi dosen"
"diminum dulu teh nya, Kia" kataku dengan berharap teh hangat bisa meredam amarah Kia
"makasi By, aku terima aja kalo dia nyoret-nyoret terus kasih masukan. Ini mah apa? Nihil. Dia cuma nyuruh revisi tanpa ngasih tau bagian mana yang harus direvisi"
Teh manis hangat ternyata tidak membantu sedikitpun. Kia tetap dengan amarahnya yang menggebu-gebu.
"sidangnya 2 minggu lagi By, aku rasa gak akan bisa"
"bisa kok Kia, nanti aku sama Tubagus bantu kamu. Kamu tenang dulu ya"
"bener bisa kan By?"
"iya kamu pasti bisa, sana cuci muka dulu. Muka kamu udah gak berbetuk begitu"
"aku minta sabun cuci mukanya ya"
"silahkan nona manis"
Gak lama setelah itu tubagus datang dengan membawa satu kantung kresek berwarna putih.
"kamu beli apa Gus?"
"es krim, kasian Kia"
Bagaimana ini? Rasanya seperti anak kecil yang eskrimnya dicuri oleh orang lain. Padahal aku harusnya sadar kalau bukan Kia yang hadir diantara aku dan Tubagus, tapi aku yang hadir diantara mereka.
ini salah, harusnya bukan seperti ini. Aku benci perasaanku sendiri. Aku ingin menyerah..
"Rubby!"
"eh kenapa Gus?"
"kenapa melamun? Kia mana?"
"dikamar mandi"
"lalu?"
"lalu?" kataku
"kenapa melamun tuan putri?"
"aku .. gak papa"
Sebisa mungkin tersenyum untuk meyakinkan Tubagus atas kebohongan yang aku sampaikan.
"Wah Gus apatuh?" Kia dateng dari arah jam 6, sambil mengeringkan wajahnya yang basah dengan beberapa lembar tisu
"es krim"
"buat kita?"
"iya aku beli 3"
"ih mantep nih, aku yang stroberi ya. Rubby apa?"
"bebas"
"kamu Gus?"
"sisanya saja"
"dasar kalian bikin pusing"
Selesai dengan jamuan eskrim yang dibeli Tubagus, beberapa jam setelah itu mereka pamit untuk pulang.
Selesai dengan berbagai ritual gadis perempuan sebelum tidur, aku membaca novel yang beberapa minggu lalu aku ikuti pre-order nya.
Tubagus is calling...
"Halo, Gus?"
"Halo?"
"iya halo, kenapa Gus?"
"terdengar ngga By?"
"iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
T i t i k D i d i H
ChickLitMemang seharusnya jatuh cinta sendiri itu tidak ada.