SALING PERCAYA

1K 94 30
                                    

"grrr, aku lupa bahwa aku juga ada dalam diri Kushina."

"Apa yang harus kita lakukan." tanyanya.

"Tidak, jangan dulu, dia agak gila. Sebaiknya kita fokus bertahan hidup dulu didunia ini."

Kakashi keheranan dengan Kurama. Lucu jika dia sadar dia memang gila.

"Kalau begitu aku punya urusan sebentar, Kuchiose no Jutsu!"

PUFF

Delapan anjing ninja berdiri di depan Kakashi.

"Yo, Ingat aku?" tanya Kakashi.

Anjing-anjing itu tampak bingung lalu saling melihat satu sama lain.

"Boss?" satu kata keluar dari mulut Pakkun. Kakashi masih menunggu.

"Apa ini nyata? Kenapa kau terlihat seperti anak kecil?" Pakkun dan lainnya mengendus badan Kakashi.

"Kita kembali ke masa lalu.." lirih Kakashi.

"Apa? Kenapa kau berbisik...Dimana kita?.." tanya Shiro dengan lirih juga.

Mereka juga bertanya-tanya karena seharusnya mereka berada di medan perang atau setidaknya di tempat terbuka, tapi yang mereka lihat adalah kamar seperti kamar anak laki-laki sipil.

"Rumah Minato Sensei.."

Mereka semua dibuat merinding dengan pernyataan tersebut, tidak mungkin orang yang telah tiada masih hidup sekarang.

"Apakah kita ada di zaman periode pertama Sandaime?" tanya Pakkun. Kakashi mengangguk dengan mantap.

"Apa yang terjadi dengan perang?" tanyanya lagi.

"kita kalah dengan sangat mengerikan." kata Kakashi masih lirih namun berat, Tangannya mengepal.

Semuanya terdiam sejenak karena sama-sama berduka.

"Lalu Bagaimana kau bisa disini?" tanya Bisuke tidak yakin.

Kakashi mengangkat kaos ketatnya dan menampilkan tanda segel aneh di perutnya. Anjing-anjing itu mundur beberapa langkah, sepertinya mereka mengenal pola itu. Itu pola segel biju.

Pakkun mencoba mendekat dan memperhatikannya lebih jelas, "Baumu sedikit berbeda tapi kita cukup mengenalnya. Apa ini...Kyubi?"

Kakashi mengangguk, "Naruto yang membawaku kemari, bersama kurama kita tiba di konoha 17 tahun yang lalu. Konoha telah mengetahui keberadaannya."

"maksudmu.. mereka tahu jika kita dari masa depan?!" tanya Akino.

"bukan. Mereka tahu bahwa aku adalah jinchuriki. Minato sensei yang pertama mengetahuinya langsung melapor kepada Hokage."

Guruko, "itu agak mengerikan..apakah kyubi dalam diri Kushina juga masih ada?"

"Kau benar.." jawab Kakashi,

"bagaimana mereka bisa membiarkanmu tinggal disini jika mereka tahu bahwa kau jinchuriki asing?" Tanya pakkun.

"ma' dengan sedikit negosiasi. Kurama yang berbicara langsung kepada mereka jika tubuhku aman maka kita akan membantu kekuatan Konoha." kemudian Kakashi menyerahkan gulungan yang diberikan Minato sebelumnya. Pakkun membacanya.

"Surat mengadopsi kamu? Berarti mereka adalah ayah dan ibumu?"

"Kau benar................iya juga ya?" Sempat tidak terpikirkan Kakashi. Kakashi paham dengan apa itu adopsi hanya saja masih tidak percaya sekarang mereka adalah orang tua angkatnya, ayah dan ibu baru Kakashi. Kakashi malu-malu memikirkannya.

"Intinya, Minato Sensei melakukan ini agar bisa mengawasiku. Sandaime-sama menyetujui gagasannya untuk melindungiku dan desa.

"Kau seharusnya memanggilnya ayah, hahaha." sela Uhei namun tidak digagas Kakashi.

"Selain ini ada hal lain yang perlu dibicarakan?" tanya Pakkun.

"Ah, mata kiriku." Kakashi menunjuk mata kirinya.

Dia mencoba memfokuskan cakranya pada mata kirinya. Dan benar saja onyx matanya berubah menjadi Saringan 3 tomoe. Saat melihatnya, para ninken tersebut di buat takjub dengan ketidakmungkinan yang dialami Kakashi.

"Bahkan aku bisa mengubahnya menjadi mangekyou."

SRING

3 tomoe itu berputar menjadi mangekyou sharingan. Uniknya putaran mata kakashi memiliki 2 arah berlawanan.

"wow boss kau seperti uchiha asli! Sekarang kau bisa mengaktifkan menonatifkannya sesukamu!" kata shiba

"itu tidak seperti Kamui biasanya?" pungkas Akino.

"Aku tahu, tapi tidak yakin apa kekuatannya."

Kakashi menonatifkan sharingannya. Tiba-tiba saja kepalanya agak pusing dan berat.

"BOSS!" serentak mereka semua ke belakang tubuh kakashi untuk menjadi sandarannya.

"Ah..aku tidak apa, hanya sedikit kantuk." kata Kakashi.

"Sepertinya menggunakan sharingan cukup menguras chakramu, Boss. Kau tidak bisa mengaktifkannya sering-sering." kata Shiba menasehatinya.

"Kakashi?"

Semuanya menoleh ke sumber suara yang baru datang. Itu Minato yang sedang berdiri di ambang pintu.

"Apa yang terjadi?"

Dia mendengar teriakan para ninken dan sekarang melihat Kakashi bersandar lemas di tubuh Bull. Minato langsung menghampirinya meraih Kakashi.

'Kenapa dia memanggil ninkennya malam-malam?'

"Tidak apa sensei, hanya..mengantuk." Mata Kakashi mulai berkedip lambat dan tidak fokus.

"Kau terlihat lelah. Kalian cepat ambil futon di lemari tersebut." Minato masih memegang kakashi yang lemas dan memerintakan ninkennya untuk menyiapkan futon untuk membaringkan kakashi.

Setelah futon disiapkan, Minato menggendongnya dan memposisikan tidur Kakashi, tidak lupa menyelimutinya hingga pundaknya.

Kakashi tidur dengan cepat dengan nafasnya teratur. Minato duduk bersila di sebelahnya.

"Apa yang terjadi pada Kakashi?" tanya Minato kepada 8 ninken Kakashi.

Semuanya tidak tahu harus menjawab apa. Tidak mungkin mereka mengatakan yang sebenarnya.

"Dia merasa kesepian, katanya. Karena itu dia memanggil kami. Tapi chakranya sepertinya melemah setelah lama memanggil kami." jawab Pakkun

"Begitukah?" Minato langsung berbaring di samping kakashi dan tangannya mengelus rambutnya.

Pakkun, "Kami akan pamit."

"Tunggu dulu! Mengenai kakashi adalah Jinchuriki..-"

"Kami juga baru mengetahuinya" jawab pakkun dengan cepat.

"Kami pamit." PUFF

8 ninken tersebut menghilang. Meninggalkan Kakashi dan minato yang tertidur disebelahnya.

Mengubah Masa Depan (ff Kakashi Main Character)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang