Bonus Chapter 1-3

2.6K 255 3
                                    

Taeyong memandangi selebaran digital yang dikirim oleh Baekhyun kemarin sambil melamun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong memandangi selebaran digital yang dikirim oleh Baekhyun kemarin sambil melamun. Omega itu sedang berpikir akan pergi ke sana atau tidak. Pasalnya, Taeyong bukanlah social butterfly sejati dan justru lebih introvert, jadi mana mungkin ia nyaman berada di tempat seperti itu.

"Haaaaaaaahhh..."

Taeyong merebahkan tubuhnya ke atas kasur dan menatap langit-langit kamar.

"Sepi banget..."

Mark dan Jeno sudah berangkat untuk mengikuti kegiatan masing-masing. Sekarang tinggal Taeyong yang kebingungan, mau apa dia sekarang?

Menonton tv? Tidak ada yang seru. Memasak? Siapa yang mau menghabiskan? Shopping? Ia terlalu malas untuk melangkah keluar rumah.

Tiba-tiba...

Deg!

Taeyong terbelalak. Ia merasakan sesuatu.

Aduh, heat gue dateng!

Ia buru-buru bangkit lalu berjalan ke nakas, membuka laci dan mengambil obat penahan. Namun, gerakan terhenti. Ada satu ide liar yang melintas di benaknya.

Tak lama setelah berkutat dengan pikirannya, Taeyong meletakkan kembali obat ke dalam laci lalu berjalan menuju lemari pakaian.

Lemari dibuka. Omega itu langsung menarik kotak hitam yang terletak di bagian atas.

"Udah lama juga gue nggak main."

Tutup kotak dibuka, menampilkan banyak potongan celana dalam dengan model provokatif juga lingerie pria.

"Pake yang mana ya?"

Taeyong sibuk memilih, namun sayang tidak ada yang sesuai...

"Gue gendutan, mana muat pake yang beginian?"

Omega itu menghela napas sambil merapihkan kembali kotak hitam tadi lalu meletakkan ke tempat asalnya.

"Umm... Kalo mainannya gue taroh dimana ya?"

Taeyong sibuk mengecek tiap sudut lemari pakaian, namun tidak menemukan barang yang dimaksud.

"Gue taroh mana sih?"

Tangan si omega masih berusaha mencari...

"Aduh~ panas banget lagi? AC nya rusak kali."

Taeyong masih belum sadar. Pikirannya terus berkutat pada mainannya yang belum ditemukan. Padahal, ia sudah menggesek-gesekan pahanya juga mengapit selangkangan.

"Aduuuh~ dimana sih~ udah nggak tahan nih~"

Akhirnya, Taeyong menyerah. Ia berlari kecil keluar kamar menuju dapur, membuka kulkas dan mencari pengganti mainannya.

"Adanya ini..."

Satu buah timun yang cukup besar dan panjang berada digenggaman si lelaki cantik.

"Mmmmhhh~"

The Nanny | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang