Ngidam merupakan salah satu hal yang wajar dirasakan oleh ibu hamil dan itulah yang dirasakan Baekhyun saat ini. Meski kehamilannya sudah memasuki tri semester ke-tiga, terkadang Baekhyun masih sering merasakan ingin makan ini itu bahkan melakukan hal di luar nalar. Seperti saat ini ia begitu ingin makan bungeoppang dari pedagang yang berjualan tak jauh dari rumahnya. Di tangan perempuan itu sudah ada sekantong penuh bungeoppang yang berhasil ia beli dengan bantuan diantar oleh salah satu pengawal yaitu Myungsoo.
Baekhyun ingin sekali menikmati makanan yang baru dibelinya bersama seseorang. Ingin mengajak suaminya tapi belum pulang bekerja mengingat hari masih siang. Saat memasuki ruang tamu orang yang pertama kali dilihat adalah sang ayah yang tengah membaca koran.
"Ayah pasti tidak akan mau"
Selama kehamilan, Baekhyun dan ayahnya memang terlibat perang dingin. Tuan Kim konsisten terhadap pendiriannya yang tidak suka dengan kehamilan putrinya. Masih ingatkah kalian dengan Tuan Kim yang tega memukuli Baekhyun saat mengetahui kehamilan putrinya? Ya Baekhyun sedikit trauma semenjak itu jika berinteraksi dengan ayahnya, takut jika sang ayah akan melukai bayi yang belum dilahirkan.
Perempuan itu memilih melanjutkan langkah menaiki tangga dengan maksud ingin mengajak kakak iparnya makan bersama. Diusia kehamilan yang sudah cukup besar memang tidak bagus bagi Baekhyun untuk naik turun tangga. Tapi mau bagaimana lagi? Seisi rumahnya terhubung tangga antara satu bagian dengan bagian lain.
TOK TOK TOK
"Kak Jin?"
"Masuk lah Baek"
Seokjin terlihat sedang berkutat dengan jarum rajut saat Baekhyun memasuki kamar. Semenjak dinyatakan keguguran beberapa bulan lalu, perempuan itu menjadi sedikit pendiam, jarang keluar rumah bahkan sering sekali Baekhyun menjumpainya sedang melamun dan berujung menangis jika malam hari. Ada sedikit rasa bersalah sebenarnya, mengingat keguguran Seokjin ada campur tangan akibat ikut membela Baekhyun.
"Merajut lagi?"
"Hmm"
Seperti inilah Seokjin. Ia hanya akan menjawab seperlunya jika diajak berbicara, sangat jauh berbeda dengan Seokjin yang dulu begitu ceria bahkan sangat pemberani memukul tukang bully.
"Kak, aku baru membeli bungeoppang. Ingin makan bersama?" Baekhyun bertanya dengan mata yang masih fokus memperhatikan kelincahan tangan Seokjin merajut benang
"Maaf tapi aku sedang tidak ingin"
Bibir si ibu hamil melengkung kecewa begitu mendapat penolakan. Baekhyun benar-benar tak ingin makan sendiri kali ini. Ia ingin berbagi makanan dan menyuapi seseorang bungeoppang.
"Mungkin kau bisa ajak kakakmu Baek, kulihat Namjoon oppa berada di ruang kerjanya"
"Benarkah?"
Mata ibu hamil itu berbinar mendapat anggukan dari Seokjin karena tidak biasanya sang kakak sudah berada di rumah. Itu artinya sementara waktu ia bisa bermanja dengan Namjoon sambil menunggu suaminya pulang kerja.
Untuk ukuran ibu hamil tua Baekhyun bisa dikatakan cukup lincah. Lihat saja sekarang perempuan itu sudah beranjak dari kasur setelah mencium pipi Seokjin untuk pamit.
"Hati-hati Baekhyun astaga anak itu!"
Teriakan Seokjin tidak diindahkan oleh Baekhyun. Kini kakinya menuruni tangga dengan semangat lantas melewati ayahnya begitu saja di ruang tamu seperti tidak ada orang. Baekhyun harus melewati koridor sebelah kanan ruang tamu untuk sampai di ruang kerja Namjoon.
YOU ARE READING
[TAEKOOK] BLIND
FanfictionSemua yang aku lihat dan aku alami selama ini bukanlah sebuah kenyataan. Ini semua hanya kebohongan yang berhasil disembunyikan oleh mereka yang aku percayai selama ini. Kenapa mereka melakukan semua ini? Satu fakta yang aku benci adalah... Kenapa...